REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kontes Robot Indonesia (KRI) tahun 2019 yang dihelat di Graha Padma Sport Semarang, Jawa Tengah berakhir dan resmi ditutup, Ahad (23/6) malam. Tim robotik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menunjukkan dominasinya dengan menyabet dua penghargaan terbaik, di dua divisi kontes.
Masing- masing Juara I pada divisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda melalui tim IRISH dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia melalui tim VI-Rose. Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof Dr Ir Edi Noersasongko MKom dalam sambutan penutupnya menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh kontestan.
KRI 2019 kali ini diikuti 121 tim yang berasal dari 64 perguruan tinggi (PT) di tanah air. Udinus bertindak sebagai tuan rumah dalam KRI 2019 yang berlangsung selama dua hari, 22 Juni dan 23 Juni 2019 tersebut.
"Pelaksanaan lomba juga difasiltasi oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ini juga untuk menggali potensi karya mahasiswa yang memiliki kompetensi tinggi," katanya.
Edi juga menambahkan, kampusnya telah dua kali dipercaya dalam menyelenggarakan KRI skala nasional ini, yakni pada tahun 2013 dan tahun 2019.
Event tahunan ini menjadi ajang kompetisi enam divisi perlombaan yang berbeda. Yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) beroda.
Sementara, satu divisi baru dipertandingkan hanya pada tingkat nasional yakni Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI). Perhelatan kali ini termasuk sukses dan lancar meski masih ada bebebrapa kekurangan yang harus diperbaiki jika Udinus mendapatkan kembali amanah untuk menggelar KRI.
“Kami sampaikan permohonan maaf sebanyak-banyaknya, sebagai penyelenggara jika memiliki kekurangan dalam penyelenggaraan ini. Ke depan kami akan berusaha jauh lebih baik,” tambahnya.