Sabtu 27 Jul 2019 06:02 WIB

Standardisasi Pendidikan Butuh Sinergi Semua Pihak

Sudah saatnya kampus menitikberatkan standardisasi dalam Tridarma Perguruan Tinggi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala BSN, Bambang Prasetya
Foto: Republika TV/Wahyu Suryana
Kepala BSN, Bambang Prasetya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Standardisasi Nasional (BSN) meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi salah satunya Universitas Negeri Semarang (Unnes). Perkembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia membutuhkan sinergi berbagai pihak.

Kepala BSN, Bambang Prasetya menilai, sudah saatnya perguruan tinggi menitikberatkan standardisasi dalam Tridarma Perguruan Tinggi. "Sebagai negara berkembang, Indonesia harus siap berkompetisi di era globalisasi. Perkembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi khususnya di bidang akademik, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Untuk itu, civitas akademika perlu memahami standardisasi," kata dia, Jumat (26/7). 

Baca Juga

Berdasarkan data, saat ini terdapat 22 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Kota Semarang. LPK tersebut terdiri atas 12 laboratorium penguji, satu laboratorium kalibrasi, satu laboratorium medik, satu lembaga sertifikasi produk, satu lembaga sertifikasi usaha pariwisata, empat lembaga sertifikasi terkait sistem manajemen, serta dua lembaga inspeksi.

Bambang pun berharap, Unnes dapat berkontribusi nyata dalam mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Semarang. Menurut dia, mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Semarang.

"Misalnya dengan mengoptimalkan laboratorium, baik SDM-nya maupun sarana prasarananya sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat," kata Bambang.

Dalam Kesempatan ini, Bambang juga menyerahkan Sertifikat Akreditasi untuk Laboratorium Kalibrasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes kepada Rektor Unnes, Fathur Rakhman. Fathur menyatakan Unnes berkomitmen untuk mengoptimalkan laboratorium yang dimiliki agar dapat bernilai tambah.

Ia pun berharap laboratorium pengujian di fakultas lain juga terakreditasi KAN. "Laboratorium merupakan media yang dapat mendukung aktualisasi diri kami dalam masyarakat. Kami harap, laboratorium uji di fakultas kimia dan biologi juga memperoleh akreditasi KAN, sehingga dapat mendukung riset-riset yang kami lakukan serta bermanfaat untuk masyarakat," ujar Fathur.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement