Jumat 19 Apr 2013 11:29 WIB

Siswa SMKN II Pamekasan Mogok Belajar

  Seorang siswa SMK Muhammadiyah membersihkan panel tenaga surya di mobil hibrid tenaga surya yang dikendarainya di Pendopo kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (2/11).
Foto: ANTARA/Ari Bowo
Seorang siswa SMK Muhammadiyah membersihkan panel tenaga surya di mobil hibrid tenaga surya yang dikendarainya di Pendopo kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Siswa kelas I dan II SMK Negeri II Pamekasan, Jawa Timur, Jumat mogok belajar, karena tidak terima kepala sekolahnya diganti.

Selain mogok belajar, para siswa ini juga berunjuk rasa dengan membentangkan poster dan spanduk yang berisi kritikan atas kebijakan Bupati Pamekasan Kholilurrahman yang mengganti kepala sekolahnya.

"Kami sengaja mogok belajar karena kami tidak terima kepala sekolah kami diganti," kata salah seorang siswa di sekolah itu, Rike Meliana.

Kelas I jurusan Teknologi Informatika SMK Negeri II Pamekasan ini menjelaskan, aksi mogok belajar ini dilakukan dirinya bersama teman-temannya, karena tidak ada guru yang mau mengajar.

"Nah, kami langsung berinisiatif untuk keluar kelas mogok bejara juga, karena guru juga tidak mau mengajar," katanya menjelaskan.

Disamping itu, kata dia, para siswa juga menginginkan agar kepala sekolahnya Tarmudji tetap menjadi kepala sekolah.

Secara terpisah Kepala SMK Negeri II Pamekasan Tarmudji mengatakan, dirinya memang menolak dimutasi oleh bupati Pamekasan Kholilurrahman, dengan alasan karena mutasi dilakukan saat pelaksanaan ujian nasional.

Selain itu, mutasi yang dilakukan bupati kali ini terkesan bernuansa politis, karena ia sendiri tidak mendukung dirinya pada pilkada Pamekasan 9 Januari 2013.

"Saya merasa didzolimi. Makanya saya menolak dilakukan mutasi ini," kata Tarmudji menjelaskan.

Aksi mogok belajar yang dilakukan siswa SMK Negeri II Pamekasan ini bukan yang pertama. Sebelumnya sebanyak enam lembaga pendidikan dari tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat di Kabupaten Pamekasan juga melakukan hal yang sama.

"Kalau bupati tetap bersikukuh memindah kepala sekolah kami, maka kami akan terus mogok belajar, sampai kapan pun," kata siswa lain di SMK Negeri II Pamekasan, Hendri.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement