Senin 29 Apr 2013 22:51 WIB

Wamendikbud: Tidak Ada Kebocoran Soal, UN 2013 Sah

Rep: Fenny Melisa / Red: Djibril Muhammad
Wamendikbud Musliar Kasim
Foto: Republika/Wihdan
Wamendikbud Musliar Kasim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 yang karut marut ternyata tidak menghalangi keabsahan UN sebagai syarat penentu kelulusan. Wamendikbud Musliar Kasim mengatakan pelaksanaan UN 2013 yang sempat tertunda di 11 provinsi tetap dinyatakan sah.

"Kenapa kami berani ini menyatakan sah karena tidak terjadi kebocoran soal maupun jawaban. Maka, UN tetap jadi dasar penentuan kelulusan," kata Musliar pada konferensi pers mengenai keabsahan UN 2013 di kantor Kemdikbud, Jakarta, Senin (29/4).

Menurut Musliar, kebocoran soal UN tidak mungkin terjadi. Apalagi, ia menuturkan soal UN untuk wilayah Indonesia tengah yang berlangsung selisih dua hari dari jadwal nasional UN, berbeda dengan soal UN untuk Indonesia barat dan Indonesia timur.

"Kami yakin tidak mungkin ada kirim-kiriman soal karena soalnya berbeda. Apalagi dalam distribusinya disertakan polisi dan dinas pendidikan," ujarnya.

 

Musliar mengatakan dalam pelaksanaan UN, Kemdikbud telah melakukan sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (POS). Ia menuturkan dengan POS tersebutlah keabsahan UN dinilai. "Jika sudah sesuai dengan POS maka kami nyatakan sah," katanya.

Ketua Majelis Rektor PTN Idrus Paturussi menambahkan dari hasil koordinasi dengan para rektor yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan UN di daerah, walaupun UN pada hari pertama masih ada kendala, tapi secara umum, UN masih berjalan sesuai yang direncanakan.

"Saya juga terlibat dalam proses UN di lapangan dan semua telah dilaksanakan sesuai POS. Untuk itu kami laporkan pada BSNP bahwa pelaksanaan UN 2013 sudah sesuai dengan POS," ujar Idrus.

Lebih lanjut, Rektor Unhas tersebut mengatakan UN tetap menjadi salah satu syarat SNMPTN selain nilai rapor semester 1-5.

"Kami sudah sepakat pada forum rektor walaupun ada masalah terkait pelaksanaan UN, UN tetap menjadi syarat masuk PTN melalui SNMPTN," kata Idrus pada koferensi pers di Jakarta Kamis (25/4) malam.

Lebih lanjut Idrus menuturkan nilai UN hanya berpengaruh pada peringkat hasil SNMPTN dan Idrus menilai  UN tidak perlu dibatalkan namun perlu diperbaiki.

Sekretaris Panitia SNMPTN Pusat Rochmat Wahab menambahkan kelulusan UN SMA akan diumumkan pada 24 Mei 2013. Rochmat mengatakan sepekan menjelang pengumuman UN SMA, panitia SNM PTN sudah mendapatkan salinan hasil UN dari Kemendikbud.

"Sehingga ada waktu sepekan untuk menghapus nama-nama siswa yang masuk ranking PTN tetapi tidak lulus UN," ujarnya.

Rochmat mengatakan jika ternyata pengumuman hasil UN diundur panitia SNMPTN belum bisa menetapkan apakah pengumuman SNMPTN apakah akan diundur juga.

"Kami belum bicara dengan Balitbang terkait pengunduran waktu SNMPTN. Kami masih menunggu dari Balitbang. Sejuh ini jadwal pengumuman SNMPTN masih tetap yakni 25 Mei 2013," tuturnya.

Terakhir Rochmat pun mengatakan para siswa tidak usah khawatir tidak lulus karena kesalahan teknis UN. Ia menjamin meskipun soal fotokopi masih bisa di scan dan terbaca dan untuk barcode masih bisa dibaca melalui laser. "Kertas LJK UN yang rusak akan dipindai ulang oleh panitia di perguruan tinggi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement