REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo menilai banyak guru yang tak paham dengan kurikulum 2013. Sehingga, membuat mereka melakukan penilaian secara deskriptif naratif ala kadarnya.
Sulistyo mencontohkan, penilaian ala kadar yang dilakukan guru itu adalah dengan merubah sedikit dari penilaian pada penerimaan rapor sebelumnya.
“Di sini ada situasi yang memprihatinkan. Pembinaan dan pelatihan guru tidak dilaksanakan dengan baik namun pemerintah begitu ambisius menerapkan Kurikulum 2013,” kata Sulistyo, Rabu (12/2).
Pihaknya, ujar Sulistyo, sudah mengingatkan berkali-kali agar tidak terlalu ambisius dalam menerapkan Kurikulum 2013. Sebab banyak gurunya yang belum siap , dikhawatirkan penilaian yang diberikan tidak maksimal.
Seharusnya, lanjut Sulistyo, jika pemerintah ingin mengubah kurikulum. Semuanya harus dipersiapkan, sarana, prasarana, termasuk sikap dan mental guru-gurunya.