REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Nasrullah mengatakan, penjagaan yang ketat dari pihak kepolisian untuk mengamankan soal-soal UN baik dari kejadian yang tak diinginkan maupun kebocoran soal memang bagus. Namun pemerintah juga harus memikirkan efek psikologis siswa yang akan melaksanakan UN jika terlalu banyak melihat peran kepolisian.
"Setiap tahun kami selalu meninjau pelaksanaan UN mulai dari pendistribusian dari percetakan hingga pembagian ke sekolah-sekolah, penjagaan dari polisi sangat ketat. Sekolah-sekolah juga dijaga secara berlebihan sehingga membuat suasana pelaksanaan UN menjadi tegang dan siswa merasa cemas," kata Nasrullah di Jakarta, Rabu, (9/4).
Padahal, ujar Nasrullah, seharusnya siswa secara psikologis santai dan rileks sehingga bisa konsentrasi mengerjakan soal-soal tanpa merasa tegang. "Harusnya kalau sudah di sekolah penjagaan UN dipercayakan saja kepada guru dan penjaga, tidak usah melibatkan kepolisian agar tidak menambah ketegangan suasana," ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Nasrullah, penjagaan UN oleh guru dan penjaga sudah cukup. "Tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan agar siswa tidak tertekan secara psikologis," katanya.