Sabtu 03 May 2014 05:31 WIB

Penggunaan Anggaran Pendidikan Harus Tepat Sasaran

Seorang guru mengajar di sebuah SMP.
Seorang guru mengajar di sebuah SMP.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay mengatakan, perencanaan penggunaan anggaran pendidikan perlu diperbaiki agar lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

"Penggunaan anggaran itu harus tepat sasaran. Karena itu, program peningkatan kualitas pendidikan harus terarah dan berkesinambungan. Jangan sampai ganti menteri, ganti pula program yang ditawarkan," kata Saleh Partaonan Daulay ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Saleh mengatakan, yang seringkali terjadi adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan gelagapan di akhir tahun untuk menghabiskan anggaran. Pada akhirnya, tak jarang dibuat acara insidentil dan tidak terprogram dengan maksud hanya untuk sekedar meningkatkan daya serap anggaran yang ada. "Itu tentu sangat tidak efisien dan cenderung mubazir," ujarnya.

Menurut Saleh, kebijakan nasional di bidang pendidikan yang mengalokasikan anggaran 20 persen dari APBN belum berbanding lurus dengan kualitas.

"Harus diakui bila dibandingkan dengan negara lain, pendidikan kita masih tertinggal, tidak usah melihat negara-negara maju, dengan negara tetangga saja pendidikan kita masih di belakang," tuturnya.

Saleh mengatakan anggaran pendidikan yang dialokasikan dalam APBN masih lebih banyak digunakan untuk membiayai rutinitas penyelenggaraan pendidikan. Belum terlihat adanya inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan pendidikan.

"Padahal, pendidikan adalah aset besar untuk mempercepat pembangunan di masa depan," ujarnya.

Pada Hari Pendidikan Nasional yang diperingati 2 Mei, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat memberikan ucapan selamat kepada para insan pendidikan.

"Selamat hari Pendidikan Nasional untuk pengajar yang berdedikasi dalam pendidikan dan anak-anakku yang semangat belajar dan mengharumkan nama bangsa," kata Presiden dalam akun Twitter @SBYudhoyono pada Jumat.

Dalam sejumlah kesempatan Presiden menyampaikan pemerintah berkepentingan dan mempunyai kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan nasional antara lain dengan mengalokasikan 20 persen anggaran APBN untuk pendidikan, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru.

Pemerintah juga menginginkan peningkatan kemampuan dan daya saing anak-anak Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan dengan anak-anak dari belahan dunia lainnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement