Jumat 05 Sep 2014 00:23 WIB

UGM Kembangkan Tabung BBG 'Cartridge' Bertekanan Rendah

 Petugas mengisi BBG kendaraan di MRU SPBG Monas, Jakarta, Jumat (20/6). ( Republika/ Wihdan)
Petugas mengisi BBG kendaraan di MRU SPBG Monas, Jakarta, Jumat (20/6). ( Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Imam Prasetyo mengembangkan teknologi penyimpanan gas sistem "cartridge" atau tukar pasang dengan adsorpsi gas melalui karbon berpori.

"Riset teknologi tepat guna itu diharapkan mampu menjadi solusi untuk menjawab tantangan penerapan kebijakan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) di Indonesia di masa mendatang," kata Imam di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, penerapan konversi BBG pada kendaraan saat ini mengalami hambatan, salah satunya adalah kekhawatiran masyarakat terhadap risiko jika terjadi ledakan dan mahalnya biaya kompresi BBG.

"BBG dalam tabung penyimpanan konvensional memiliki tekanan hingga 200 bar. Tekanan gas yang begitu besar itu selain memberatkan kendaraan, juga berisiko sewaktu-waktu meledak jika kualitas tabung kurang bagus," katanya.

Ia mengatakan kondisi lalu lintas di Indonesia dengan membawa tangki dengan tekanan 200 bar sangat berisiko. Selain itu, tangkinya menjadi berat karena bahannya lebih tebal.

"Pengembangan inovasi penyimpanan tabung BBG dengan sistem karbon berpori itu selain harganya lebih murah, juga aman dan tidak perlu menggunakan bahan tabung yang lebih tebal bahkan diameter tabung relatif lebih kecil," katanya.

Menurut dia, tabung lebih kecil penempatannya sangat fleksibel untuk ditempatkan pada kendaraan. Tangkinya bisa dari bahan "stainless steel".

"Intinya dengan sistem itu tangki BBG tekanannya lebih rendah, bahan lebih tipis, lebih murah, dan dari sisi keamanan jauh lebih baik. Kemudian, biaya kompresi juga lebih rendah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement