Senin 08 Sep 2014 16:26 WIB

UPI: Penghina Kota Bandung Bukan Mahasiswa Kami

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Twitter penghinaan @kemalsept
Twitter penghinaan @kemalsept

REPUBLIKA.CO.ID,

BANDUNG--Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membantah bahwa penghina Kota Bandung di twitter dengan akun @Kemalsept, merupakan mahasiswanya. Hal ini berdasarkan penuturan Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Media UPI, Andika Dutha Bachari

Baca Juga

Andika menjelaskan, pihaknya melakukan kajian terhadap pemilik akun twitter @kemalsept. Hingga kampus pun meyakini kalau pemilik akun tersebut bukan mahasiswanya.

Selain itu, kata Andika, dugaan yang menyebut pemilik akun twitter @kemalsept adalah mahasiswa UPI atas nama Kemal Seryadi dan atau Kemal Septiandi (Prodi Ilmu Komputer, Angkatan 2011), seperti yang disebut sebuah situs sosial media Indonesia, tidak benar. Hal itu, didasarkan pada hasil penelusuran yang dilakukan melalui database sistem informasi akademik dan kemahasiswaan (SIAK UPI).  ''Tidak ditemukan nama tersebut di atas," kata dia pekan lalu.

Hasil penelusuran yang dilakukan pihak UPI dengan kata kunci dan ditemukan data antara lain Kemal Utama (1401346/Matematika/FPMIPA), Kemala Apsari (1204145/PGSD/FIP), Kemala Rizkianti (1204426/T. Arsitektur/FPTK),dan beberapa nama lain yang tak berhubungan dengan nama pelaku. Untuk itu, menurut Andika, pihaknya siap membantu dan mendukung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk mencari dan mengidentifikasi pelaku tindak penghinaan itu jika memang terdeteksi sebagai mahasiswa UPI.

Bila benar bahwa pelaku tindak penghinaan itu adalah mahasiswa UPI, maka Rektor melalui Rapat Komisi Disiplin Mahasiswa UPI akan memutuskan pemecatan terhadap yang bersangkutan. Namun kata dia, jika ternyata di kemudian hari tidak terbukti bahwa pelaku tindakan penghinaan itu adalah mahasiswa UPI, makaUPI akan menuntut dan melaporkan pihak-pihak manapun yang telah menuduh dan mencemarkan nama baik UPI. Khususnya mereka yang mengaitkan kasus ini dengan identitas UPI sebagai lembaga pendidikan tinggi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement