Senin 03 Nov 2014 21:51 WIB

KIP Cegah Putus Sekolah

Rep: Budi Rahardjo/ Red: Indah Wulandari
Presiden terpilih Joko Widodo didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kanan), Anies Baswedan (dua kiri) dan Akbar Faisal (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Yasin Habibi/Republika
Presiden terpilih Joko Widodo didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kanan), Anies Baswedan (dua kiri) dan Akbar Faisal (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan memulai Program Indonesia Pintar dengan meluncurkan Kartu  Indonesia Pintar (KIP) untuk mencegah anak putus sekolah. 

“Kalau BSM diberikan pada siswa di dalam sekolah. Kalau KIP diberikan pada anak usia sekolah baik yang sedang sekolah maupun putus sekolah,” ujar Anies pasca peluncuran KIP, Senin (3/11).

Perbedaan tersebut akan berdampak positif bagi siswa yang putus sekolah. “Banyak sekali anak-anak kita yang putus sekolah karena tidak ada biaya padahal mereka mau melanjutkan sekolah lagi. Dengan KIP mereka bisa kembali ke sekolah,” ujar penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini.

Anies menambahkan insentif bagi anak yang putus sekolah tersebut penting karena mereka bisa kembali bersekolah. “Dulu ketika anak putus sekolah sudah tidak ada kesempatan lagi untuk mengenyam pendidikan kembali, dengan KIP kita ingin memberi kesempatan tersebut,” papar Anies.

Paparan Anies ini menjadi relevan dengan kondisi Tukiyem (50), seorang warga Pasar Baru yang menerima KIP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Anak saya ada yang putus sekolah, sekarang dia mau sekolah lagi. KIP semoga bisa membantu anak saya balik ke sekolah lagi," ungkap Tukiyem.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement