Selasa 14 Apr 2015 10:13 WIB

Mendikbud: Hanya 30 Kabupaten Tingkat Integritasnya Tinggi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan hanya 30 kabupaten yang memiliki indeks integritas yang tinggi selama beberapa tahun terakhir.

"Kami melakukan simulasi dengan data beberapa tahun terakhir. Hasilnya hanya ada 30 kabupaten/kota yang memiliki indeks integritas tinggi," ujar Mendikbud saat mendampingi Presiden Joko Widodo di SMAN 2 Jakarta, Selasa.

Kriteria indeks integritas yang tinggi adalah tingkat kecurangan kurang dari lima persen. "Contoh daerah yang memiliki indeks integritas tinggi adalah Jakarta," kata Anies.

Anies mengharapkan UN 2015 dapat berlangsung dengan jujur. Disinggung mengenai formulasi indeks integritas, Anies mengatakan akan mengumumkan setelah pelaksanaan UN.

"Kalau diumumkan sekarang, maka akan banyak yang mensiasatinya."

Kepala Pusat Pendidikan Kemdikbud, Nizam, mengatakan daerah yang memiliki tingkat integritas tinggi di Tanah Air adalah Bantul.

"Bantul itu tertinggi di Tanah Air. Rata-rata daerah di Yogyakarta diatas 97 atau tingkat kecurangan tiga persen," jelas Nizam.

Beberapa hal yang menyebabkan sedikitnya kecurangan karena tidak adanya target raihan UN oleh kepala daerah.

Target menjadi pribadi menjadi tidak baik. Target akan menjadi baik jika melalui proses dan tidak melalui jalan pintas."Proses kerja keras, akan menghasilkan hasil yang lestari," cetus Nizam.

Presiden Joko Widodo menjelaskan UN tidak lagi penentu kelulusan. Hal itu mengurangi tekanan dan risiko.

"Indeks integritas penting. Sekolah diukur integritasnya apa, mana yang jujur mana tidak. Ada mesinnya yang ngecek," terang Presiden Jokowi.

Semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo, Presiden Jokowi juga tidak menargetkan raihan nilai UN."Kita harus memerangi kebocoran dan kecurangan dalam UN," tegas Presiden Jokowi.

UN berbasis kertas diselenggarakan pada 13 April hingga 15 April. Sementara UN berbasis komputer diselenggarakan 13 April hingga 16 April, 20 April dan 21 April.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menentukan kelulusan melainkan hanya berfungsi sebagai pemetaan dan pertimbangan masuk perguruan tinggi.

Tahun ini, juga pertama kalinya diujicobakan UN berbasis komputer atau "Computer Based Test".

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement