Senin 20 Apr 2015 19:37 WIB

Keterbatasan Infrastuktur Diharapkan tak Ganggu UN Tingkat SMP-MTs

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendikan Islam Kementerian Agama Komaruddin Amin berharap keterbatasan infrastruktur komputer tidak menghalangi kelancaran UN untuk tingkat SMP dan MTs. “Prinsipnya bagus ujian berbasis computer. Tapi mengingat infrastuktur masih belum cukup, jadi sebenarnya masih perlu waktu,” kata Komaruddin kepada ROL, Senin (20/4).

Secara umum, posisi kemenag dalam kepanitian ujian nasional berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akan tetapi, dengan besarnya jumlah madrasah yang berada di bawah Kemenag, Kemenag juga akan mengerahkan tenaga yang ada di bawah dan di daerah-daerah untuk turut menjamin keberlangsungan UN agar bersih dari hal-hal negatif.

Secara teknis, kata Komaruddin tidak ada perbedaan mencolok pelaksanaan UN antara SMP dan MTs. Untuk itu persiapan yang dilakukan panitia UN sudah cukup matang dan siap untuk dijalankan. Terkait kecurangan, pihak kemenag mengajak masyarakat berpartisipasi menjamin keberlangsungan UN yang berintegritas. 

“Kita harap semua bersinergi dalam mencegah kebocoran. Masyarakat kita harap juga lapor ke panitia kalau mengetahui ada kebocoran atau kecurangan lainnya,” ucap Komaruddin.

Kedepan, Komaruddin berharap pemerintah dapat mengambil gambaran agar pelaksanaannya lebih baik lagi pada tahun berikutnya. Ini termasuk, pengadaan infrastruktur untuk melakukan UN berbasis computer terjamin kelancarannya di semua daerah. 

“Tahun depan mudah-mudahan sudah bisa lebih lancar,” ujar Komaruddin.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement