Jumat 12 Jun 2015 17:08 WIB

Lulusan Sekolah Perikanan Laris Manis

Rep: c 85/ Red: Indah Wulandari
 Taruna Sekolah Tinggi Perikanan (STP) dan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menampilkan Tari Kecak asal Bali.
Taruna Sekolah Tinggi Perikanan (STP) dan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menampilkan Tari Kecak asal Bali.

REPUBLIKA.CO.ID,BONE -- Sesuai dengan target pemerintahan saat ini untuk membawa Indonesia menjadi negeri poros maritim dunia, ternyata lulusan sekolah perikanan mulai dilirik oleh industri.

Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone, Sulawesi Selatan misalnya, terus dibanjiri permintaan lulusannya oleh perusahaan di sektor kelautan dan perikanan.

Direktur Jenderal Badan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suseno Sukoyono menyebutkan, lulusan dari Bone tersebut berhasil melanjutkan masa kerja ke berbagai industri perikanan termasuk Jepang, Malaysia, Korea, dan Taiwan.

"Industri juga meminta alumni Program Keahlian Teknik Budidaya Perikanan untuk unit-unit usaha pertambakan dan pembenihan dengan jumlah lulusan yang tidak terbatas," kata Suseno, Jumat (12/6).

Bahkan, lanjutnya, perusahaan-perusahaan pengolah ikan di Makassar meminta alumni Program Keahlian Teknik Pengolahan Hasil Perikanan.

Belum lagi, Stasiun Karantina Ikan di Bau-Bau meminta alumni untuk ditempatkan di Pos Karantina Ikan di Wakatobi dan empat orang diminta bekerja di Bulukumba.

Suseno menambahkan, satuan pendidikan KKP menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory yang didukung sarana prasarana modern sebagaimana dunia usaha dan industri sesungguhnya. Porsinya sebesar 70% praktek dan 30% teori untuk pendidikan menengah dan 60% praktek dan 40% teori untuk pendidikan tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement