REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan tantangan penyelenggaraan pendidikan Indonesia tidak mudah karena banyaknya kendala.
"Tantangannya tidak mudah. Di Kota Kinabalu misalnya, kendala yang dihadapi mulai dari transportasi, karena anak-anak TKI banyak yang tinggal di pedalaman," ujar Mendikbud usai penandatanganan kerja sama dengan Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Selasa.
Akibat banyaknya anak-anak yang tinggal di perbatasan, mereka harus berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali karena mobil sekolah harus berkeliling dan sampai di sekolah jam 07.00.
"Sebagian besar anak-anak Indonesia di Kota Kinabalu memilih tinggal di asrama. Sabtu dan Minggu baru pulang ke rumah," jelas dia.
Saat ini, terdapat 14 sekolah Indonesia di luar negeri yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat yang melayani lebih dari 3.000 siswa WNI. Sekolah tersebut berada di Kuala Lumpur, Kota Kibalu, Singapura, Davao, Bangkok, Yangon, Tokyo, Jeddah, Riyadh, Mekkah, Kairo, Den Haag, Moskow, dan Beograd.
Dari seluruh sekolah tersebut, terdapat sekolah yang berstatus sekolah internasional dan juga dihadiri siswa WNA yakni sekolah Indonesia di Yangon, Myanmar.
Penyelenggaraan pendidikan formal di luar negeri juga dilakukan oleh beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang terdapat di Kota Kinabalu, Malaysia dan Davao.
Selain, itu juga terdapat komunitas belajar yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menaungi sekitar 30.000 anak WNI.
"Permasalahan utamanya adalah belum adanya penataan sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri."
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu ada usaha ekstra agar ada jaminan anak-anak bangsa di luar negeri bisa mendapatkan pendidikan.
Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan penandatanganan Peraturan Bersama mengenai Penyelenggaraan Pendidikan Indonesia di Luar Negeri.
"Kami berharap kerja sama ini menjadi penyemangat dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri," tukas dia.