Sabtu 18 Jul 2015 12:19 WIB

Lima Komponen Pendidikan Karakter

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Anies Baswedan memberikan sambutan pada peluncuran program Belajar Bersama Maestro (BBM) di Gedung A Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Anies Baswedan memberikan sambutan pada peluncuran program Belajar Bersama Maestro (BBM) di Gedung A Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengemukakan lima komponen pembentukan karakter siswa. Kelima komponen ini menjadi pilar gerakan penumbuhan budi pekerti yang akan diterapkan Mendikbud mulai tahun ajaran depan.

"Pendidikan karakter bukan hanya senyum, tapi betul Senyum, Sapa, Salam (3S) itu penting. Ada lima komponen, pertama adalah nilai moral dan agama," kata Anies Baswedan di sela-sela open house, kepada ROL, Jumat (17/7).

Anies melanjutkan, komponen lain adalah kecintaan pada tanah air dan bangsa. Interaksi positif antar warga sekolah juga penting. Yang dimaksud dengan warga sekolah adalah siswa, guru, tenaga pendidik, dan seluruh civitas akademika yang ada di lingkungan sekolah.

Selanjutnya, kata Anies, perlu dibangun interaksi positif antara sekolah dengan orang tua. Pasalnya, baik orang tua maupun sekolah sebagai tempat pendidikan anak harus berjalan beriringan. Pada akhirnya, hal itu dikuatkan dengan interaksi positif antara sekolah dengan lingkungan masyarakat.

"Nah, mulai tahun ajaran besok, kita akan menerapkan namanya gerakan penumbuhan budi pekerti. Komponennya lima itu tadi," kata Anies.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement