Selasa 18 Aug 2015 17:20 WIB

Kemendikbud Rintis Gerakan Literasi Sekolah

Rep: c13/ Red: Taufik Rachman
Kemendikbud
Kemendikbud

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mengupayakan Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini menjadi salah satu cara mengembangkan strategi dan diplomasi demi menumbukna budi pekerti siswa.

Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Mahsun menyatakan, Gerakan Literasi Sekolah merupakan penerapan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) NOmor 23 Tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti.

“Karena terdapat kegiatan membaca buku 15 menit sebelum belajar, maka gerakan literasi ini perlu dilakukan,” ujar Mahsun saat Seminar dan Lokakarya Kebahasaan Adat dengan tema “70 Tahun Negara Berbahasa Indonesia: Merajut Kebhinekaan Bangsa Menuju Bahasa MEA”, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (18/8).

Menurut Mahsun, gerakan ini perlu digaungkan karena fungsi bahasa yang paling dasar selalu terlupakan. Dalam hal ini, yakni untuk membentuk akal budi penuturnya acapkali terlupakan.

Mahsun menjelaskan, gerakan itu akan diterapkan dengan cara membagikan buku paket bacaan berupa dongeng. Hal ini dilakukan karena bacaan tersebut tidak hanya menghibur tapi mendidik juga.

Untuk sementara, kata dia, 20 sekolah di DKI Jakarta akan menerima buku-buku itu. Ia mengungkapkan, 120 buku dengan 12 judul akan diberikan kepada sejumlah sekolah itu. Menurutnya, sekolah-sekolah itu menjadi bahan awal kegiatan gerakan literasi ini.

“Selain di Jakarta, akan dilakukan rintisan atau percontohan di daerah yakni Sumatera Utara, Riau, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” katanya.

Pada hakikatnya, Mahsun menjelaskan, kegiatan literasi ini tidak hanya membaca. Menurutnya, gerakan ini termasuk dengan kegiatan menulis. Hal ini perlu diterapkan karena tujuan gerakan literasi ini sebenarnya tidak hanya ingin meningkatkan kemampuan membaca tapi menulis juga.

Oleh karena itu, Mahsun menerangkan pihaknya akan memberikan dukungan juga terhadap peningkatan kompetensi guru. Terutama, lanjut dia, pada guru bahasa Indonesia dalam mendampingi siswa-siswanya dalam melakukan kegiatan literasi.

Dalam hal ini, tambah dia, para guru akan diajari tentang keterampilan atau kiat untuk mengubah, meringkas, memodifikasi, dan menceritakan kembali buku bacaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement