Senin 26 Oct 2015 19:48 WIB

Kemendikbud Upayakan Buat Sekolah Aman Asap

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Peserta aksi dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar aksi simpatik darurat asap di Silang Monas, Jakarta, Senin (26/10).  (Republika/Wihdan)
Peserta aksi dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar aksi simpatik darurat asap di Silang Monas, Jakarta, Senin (26/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bencana asap belum diketahui kapam berakhirnya. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengupayakan membuat sekolah aman asap.

"Intinya kita usahakan bagaimana membuat sekolah aman asap," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan kepada wartawan, Senin (26/10).

Anies mengaku sebelumnya pemerintah pusat telah membuat surat edaran per 23 Oktober lalu. Surat itu berisi tentang penanganan pendidikan pada daerah terdampak bencana asap yang ditujukan kepada kepada daerah.

Mantan Rektor Universita Paramadina ini menyatakan, pemerintah tengah menyiapkan alat penyaring dan pembersih udara. Alat-alat ini merupakan ciptaan ilmuwan Indonesia.

Sejauh ini, di wilayah Kalimantan sudah ada sekolah yang libur hingga mencapai 34 hari. Untuk di Sumatera, tambah dia, belum ada yang melebihi batas 28 hari.

Anies menyebutkan terdapat 25 ribu sekolah yang terdampak asap di Sumatera dan Kalimantan. Dengan kata lain, sekitar 170 ribu kelas harus berada dalam kondisi yang tidak nyaman karena asap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement