REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta sekolah-sekolah tidak melakukan kegiatan yang berbau valentine. Pasalnya, selama ini Kota Sukabumi terkenal dengan kota santri.
‘’Sekolah diinstruksikan untuk tidak menggelar kegiatan valentine,’’ ujar Fahmi kepada Republika.co.id, Ahad (8/2).
Menurut Fahmi, secara umum wujud rasa kasih sayang dapat ditunjukkan dengan terus bekerja, berkarya, dan berprestasi untuk Sukabumi yang lebih baik. Intinya, kasih sayang diwujudkan dalam hal-hal yang positif bukan sebaliknya.
Sementara itu Disdik Kabupaten Sukabumi telah lebih dahulu mengeluarkan surat edaran larangan perayaan Valentine di kalangan pelajar. Langkah ini diambil untuk menghindari maraknya tindakan negatif.‘’Surat edaran ini ditujukan kepada semua pelajar mulai tingkat SD hingga SMA,’’ ujar Komandan Satgas Penanggulangan Tawuran dan Kenakalan Pelajar sekaligus Kasie Kurikulum dan Kesiswaan SMA/SMK Disdik Kabupaten Sukabumi, Iyus Yusuf Hilmi.
Surat edaran tersebut ditandatagani Sekretaris Disdik Kabupaten Sukabumi Ely Kurnia pada 5 Februari 2016. Dalam surat edaran dari Disdik itu ada empat poin yang disampaikan.
Pertama, guru dan sekolah untuk mengawasi dan menjaga siswa yang ada di sekolah masing-masing agar tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kegiatan norma sosial, agama dan budaya bangsa. Kedua, melarang kegiatan siswa untuk merayakan hari kasih sayang Valentine atau kegiatan lainnya di luar atau di dalam sekolah, karena itu tidak sesuai dengan karakter bangsa.
Ketiga melakukan komunikasi dengan orang tua siswa untuk selalu mengawasi dan mamantau para siswanya. Keempat menanamkan prilaku dan krakter bangsa disekolah dan seluruh sekolah untuk melaksanakan nilai-nilai luhur yang berlaku dengan lingkungan sekolah.