REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) Helmi Fauzi menyesalkan dua siswa tidak mengikuti ujian nasional (UN) dengan alasan bekerja di luar kota. "Dua siswa yang tidak ikut ujian itu katanya berasal dari SMA swasta di Kota Singkawang. Menurut informasi yang kita dapatkan, kedua siswa ini sudah pergi ke luar Singkawang untuk bekerja dan kita sangat menyesalkan hal ini," kata Helmi di Singkawnag, Selasa (5/4).
Terkait dengan temuan itu, Dewan Pendidikan Singkawang menyerahkan sepenuhnya kepada siswa dan orang tua yang bersangkutan. "Sepanjang mereka merespons bahwa pentingnya pendidikan otomatis dia harus ikut ujian. Karena itu kan merupakan suatu sarana untuk mereka ke depan guna mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di bangku kuliah," tuturnya.
Dewan Pendidikan Singkawang menginginkan semua siswa yang terdaftar sebagai peserta UN ini bisa menyelesaikan pendidikannya. Helmi juga memberikan apresiasi kepada beberapa sekolah yang sudah melaksanakan proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Singkawang.
Dia berharap semua sekolah yang ada di Kota Singkawang hendaknya dapat melaksanakan UNBK. Untuk itu, dia kepada seluruh pengurus komite sekolah untuk dapat memfasilitasi kegiatan UNBK. "Kepada semua kepala sekolah (SMA/MA/SMK) untuk dapat melakukan kunjungan kepada sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan UNBK. Sehingga ke depan, mereka sudah siap," katanya,
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Singkawang HM Nadjib mengatakan siswa yang berhalangan tidak bisa ujian bisa mengikuti Ujian Nasional susulan. "Ada aturan yang membolehkan seperti itu," katanya. Menurutnya, dua siswa yang tidak ikut ujian nasional di hari pertama itu dikarenakan sakit.