REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah sekolah menengah atas (SMA) memastikan siswa tidak melakukan corat-coret seragam pada hari terakhir ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Kamis, salah satunya dengan meminta orang tua menjemput anak saat pulang.
Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Ratna Budiarti mengatakan di Jakarta, untuk tahun ini pihaknya menerapkan sistem siswa diperbolehkan pulang setelah dijemput orang tua.
"Setengah jam sebelum ujian selesai, orang tua diharapkan sudah ada di sekolah. Saat menjemput mereka mengisi absensi. Setelah dijemput sepenuhnya tanggung jawab orang tua," ujar dia.
Ratna mengatakan pihaknya mengharapkan peran aktif orang tua dan tidak hanya menyerahkan pencegahan pada sekolah.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan polisi melakukan patroli berkeliling di kawasan sekitar sekolah untuk mencegah siswa melakukam corat-coret. "Guru piket berkeliling dengan bantuan polisi untuk memantau sampai malam kalau ada siswa yang berkelompok untuk corat-coret," kata Ratna.
Sebanyak 344 siswa SMAN 3 Jakarta mengikuti UNBK.
Sementara itu SMAN 27 Jakarta juga menerapkan hal yang sama, yakni memberikan surat edaran kepada orang tua untuk menjemput anak setelah UNBK serta melakukan sosialisasi pada siswa.
"Kami razia tas siswa saat ditaruh di luar kelas untuk memastikan tidak membawa alat corat-coret," tutur Kepala Sekolah SMAN 27 Jakarta Zulhamzah. Adapun siswa yang mengikuti UNBK di SMAN 27 Jakarta tahun ini sebanyak 250 siswa.