Selasa 02 May 2017 10:44 WIB

Indonesia dan Saudi Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin

REPUBLIKA.CO.ID,  RIYADH -- Indonesia melalui Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Saudi Arabia, terutama dalam bidang pendidikan tinggi. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin dalam kunjungannya ke Riyadh, Saudi Arabia.

Menurut Kamaruddin, Saudi Arabia memegang peranan penting dalam pengembangan keilmuan keislaman di Indonesia. "Selama ini kerjasama dengan pihak Saudi banyak terfokus pada masalah haji dan umrah. Padahal banyak kerjasama lain yang dapat dikongkritkan, antara lain dengan Kementerian Pendidikan Saudi Arabia dan perguruan tinggi di Saudi, ungkapnya di Riyadh, Ahad (30/4) lalu.

Pengembangan kerja sama di bidang pendidikan dengan perguruan tinggi di wilayah Timur Tengah, kata Kamaruddin, tidak hanya dalam bidang studi keislaman. Lebih jauh, Kemenag akan menjajaki kerja sama di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Banyak peluang untuk kerja sama, antara lain bidang sains dan teknologi, ekonomi, politik dan budaya. Karena banyak minyak dan gas, maka studi tentang perminyakan pasti maju dan berkembang di perguruan tinggi di Timur Tengah, termasuk di Saudi," ujarnya.

Selama di Saudi, Doktor lulusan Jerman ini akan mengunjungi sejumlah universitas ternama guna peningkatan kerja sama. Perguruan tinggi tersebut antara lain: Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud di Riyadh, Universitas King Saud Riyadh, Universitas Islam Madinah, Universitas King Abdul Aziz Jeddah, dan Universitas Ummul Qura di Makkah.

"Kami akan bicara tentang peningkatan kerjasama, antara lain melalui pertukaran dosen, mahasiswa dan penelitian bersama dalam persoalan-persoalan strategis," ucapnya.

"Kami berharap tahun ini atau tahun depan dapat mengirim 15 sampai 20 dosen PTKIN untuk menempuh program doktoral (Ph.D student) ke sejumlah kampus di Saudi Arabia," tambahnya.

Menurut Kamaruddin, rencana ini merupakan bagian dari program 5.000 doktor yang telah dirilis pada Desember 2014 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Program ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Raja Salman ke Indonesia beberapa waktu lalu untuk meningkatkan kerjasama antara Indoensia dengan Saudi Arabia.

Duta Besar RI di Riyadh Agoes Maftuh Abegebriel menegaskan, dukungannya atas upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di Saudi. Dirinya juga berharap kerja sama ini dapat membangun citra positif dan reputasi Indonesia di mata internasional, terutama di Saudi.

"Kami berharap adanya peningkatkan kerjasama ini dapat memperlihatkan kepada masyarakat di sini bahwa mutu pendidikan di Indonesia juga berkembang dan maju," ujarnya.

"Saya berharap banyak dosen dari Timur Tengah yang mau mengajar di perguruan tinggi Islam kita Indonesia. Selain mengajar, mereka juga akan belajar bagaimana perkembangan dan mutu pendidikan Indonesia," ujarnya.

sumber : kemenag.go.id
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement