REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pemberian beasiswa untuk 5.000 doktor bagi dosen PTKI, pendidik, dan tenaga kependidikan Ditjen Pendidikan Islam merupakan program prioritas yang harus didukung oleh semua warga Ditjen Pendidikan Islam. Perencanaan yang matang, sistem seleksi, penyiapan calon peserta (feder) dan penganggaran, harus diupayakan dengan serius.
Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamarudin Amin saat memberikan breefing kepada seluruh jajaran Eselon I, II, III dan IV pada Rapat Pimpinan Lenkap Ditjen Pendidikan Islam, Senin (3/10) kemarin. "Target pemberian beasiswa 5.000 doktor--iap tahun 1.000 orang--harus sukses dan harus didukung oleh semua," ucap dia.
Menurutnya, target 250 doktor luar negeri dan 750 doktor di perguruan dalam negeri harus terpenuhi. Saat ini, untuk program ke luar negeri baru mencapai 150 orang dalam dua tahun terakhir, sehingga masih jauh sekali. Berkaitan dengan itu, Kamarudin meminta kepada jajarannya untuk ikut mendukung suksesnya program ini, kendatipun yang menjadi leading sektor adalah Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.
"Agar program 5.000 doktor dapat sesuai target, harus disiapkan program pendukung berupa penyelenggaraan kursus bahasa asing untuk calon-calon penerima. Baik bahasa Inggris, Arab, Perancis, dan Belanda. Program itu harus diperbanyak dan di sediakan anggaran yang cukup," ujarnya.