Senin 10 Jul 2017 23:58 WIB

LIPI Ajarkan Pentingnya Etika Penelitian

penelitian (ilustrasi)
penelitian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajarkan pentingnya etika penelitian pada murid dan guru peserta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) 2017 dari 28 provinsi agar daerah tidak kecolongan sumber daya oleh asing.

Dalam kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan teknik (teknik rekayasa) itu, Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto di Aceh, Senin (10/7), mengatakan LIPI yang menghadirkan peneliti-peneliti senior akan mengajarkan tidak hanya soal metodologi penelitian secara lengkap, tetapi juga etika penelitian.

"Adik-adik akan belajar metodologi penelitiannya dari awal hingga akhir sehingga diharapkan ini akan membantu mereka nanti ketika menyelesaikan tugas akhirnya," katanya.

Etika penelitian juga penting diajarkan, contohnya meminta izin saat hendak meneliti objek ataupun subjek yang diteliti. Terlebih lagi untuk penelitian ilmu pengetahuan sosial yang berhubungan dengan masyarakat adat atau masyarakat dari suku tertentu.

Ia menegaskan pemahaman tentang "clearance ethic" juga perlu ditanamkan pada remaja-remaja yang bisa merupakan calon-calon peneliti di pusat maupun di daerah. Contoh kerja sama penelitian dengan pihak asing harus selalu jelas dan diberikan penegasan bahwa hanya untuk penelitian saja.

Jika nantinya ada nilai komersial dihasilkan dari paten hasil penelitian bersama di satu daerah maka, ia menegaskan harus ada bagian yang diperoleh pihak Indonesia karena ini bentuk dari "Material Transfer Agreement" (MTA) yang sudah disepakati dan diratifikasi dari Protokol Nagoya.

"Ini yang tidak disadari di daerah-daerah, padahal untuk mikroba kadang dari yang berasal dari tanah yang menempel di sepatu dapat dibiakkan dan ada yang ternyata bisa menjadi obat," lanjutnya.

Untuk itu ia mengatakan LIPI selaku lembaga yang ditunjuk membimbing semua peneliti merasa perlu memberikan pemahaman tersebut juga kepada pada remaja yang mengikuti PIRN.

Dengan harapan ketika mereka kembali ke daerah masing-masing kepedulian tentang menjaga sumber daya hayati yang dimiliki setiap daerah tertanam dengan baik dan dapat ditularkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement