REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengingatkan guru atas tanggung jawabnya memajukan bangsa melalui pendidikan. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu berujar generasi muda saat ini, akan jauh lebih baik dari generasi terdahulu.
“Anak muda akan memajukan bangsa. Guru pikul tanggung jawab lebih besar untuk bangsa,” kata dia di Plaza Insan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (14/8) malam.
Menurut Muhadjir, salah satu instrumen memupuk rasa kebinekaan anak, yakni melalui musik. Ia mengatakan, berkarya di bidang musik tidak harus menjadi musisi. Menurutnya, banyak orang tua yang tidak mendukung anaknya mengenal musik, meskipun mereka memiliki bakat bermusik.
“Musik media instrumen di pendidikan, mengasah ketajaman dan sensitifitas,” ujar dia.
Ia mengamini pendapat yang menyatakan Indonesia kurang bersahabat, cenderung mengedepankan perilaku kasar dan lain-lain. Menurutnya, salah satu penyebabnya karena tak terasahnya rasa keindahan.
Mendikbud menyebut rasa keindahan dapat menjadikan seseorang menjadi pemimpin yang baik di Indonesia. Sebab, mereka memahami Indonesia memiliki keragaman yang diracik menjadi cita-cita yang indah.
“Indonesia butuh orang yang punya rasa kepekaan, rasa baik, menghindari praktik kotor. Musik, alat bagus mengasah rasa keindahan,” tutur Mendikbud.
Ia mengatakan hilangnya rasa kebinekaan menjadi sumber dari intoleransi, berlaku tak terpuji dan lain-lain. Pun juga mereka yang mayoritas, cenderung memaksakan pada kaum minoritas.
Ia meminta guru mengajarkan kejujuran pada peserta didik. Sebab, menurutnya, guru adalah garis terdepan menyiapkan generasi yang akan datang.
“Guru akar rumput pendidikan di Indonesia. Kalau akarnya bagus, maka yang tumbuh bagus. Akar yang kuat sehat akan muncul daun kejujuran,” kata Mendikbud.