REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para mahasiswa di Sukabumi, Jawa Barat, dituntut untuk aktif berkontribusi pada pembangunan di daerah. Caranya dengan memberikan kritik, ide, dan gagasan untuk kemajuan daerah.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam acara pelantikan pengurus daerah (PD) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Sabtu (4/11). Dalam pelantikan tersebut hadir pengurus wilayah KAMMI Jawa Barat dan pengurus pusat KAMMI.
"Inti dari organisasi kemahasiswaan adalah gerakan," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam sambutannya di depan para mahasiswa.
Khususnya, kata Fahmi, untuk mengisi ruang dalam tiga panggung yakni negara, civil society, dan pasar atau pengusaha.
Fahmi melanjutkan, mahasiswa yang masuk dalam civil society harus aktif berkontribusi pada pembangunan. Upaya ini, sambung dia, dilakukan dengan memberikan kritik, ide, dan gagasan dalam pembangunan.
Menurut Fahmi, organisasi KAMMI harus mampu menjawab tantangan dengan karya nyata dengan terlibat aktif di tengah masyarakat. Sebelumnya. kata dia, organisasi tersebut didirikan pada 1998 lalu karena gelisah dengan kondisi negara pada masa itu.
Organisasi mahasiswa seperti KAMMI juga, kata Fahmi, harus menjalin komunikasi dengan lembaga kepemudaan dan organisasi mahasiswa lainnya. Sehingga, terang dia, terbangun hubungan yang baik untuk berkontribusi pada pembangunan di daerah.
Ketua PD KAMMI Sukabumi Rinaldi Yusuf mengatakan, mahasiswa siap memberikan kontribusi yang positif pada pembangunan di daerah. "Terutama dalam peran mencerdaskan masyarakat," cetus dia.
Menurut Rinaldi, pelantikan pengurus KAMMI Sukabumi ini dibarengi dengan studium generale (SG). Tema yang diangkat, lanjut dia, yakni upaya menuju kemandirian nalar dan pergerakan kader untuk dapat berkontribusi menuju Sukabumi yang berkemajuan.