REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan, kendala teknis pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA atau MA masih saja terjadi dan cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah penyelenggara UNBK SMA atau MA lebih banyak dari UNBK SMK dan dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo, mengatakan, pantauan FSGI dalam pelaksanaan UNBK SMA/MA hari pertama berdasarkan laporan dari jaringan guru FSGI di beberapa daerah. Seperti Bima, Dompu, Lombok, Jepara, Garut dan Jakarta.
"Kendala utama dari masalah tersebut yaitu sekolah tidak punya komputer yang cukup sehinga harus pinjam, akibatnya persiapannya mendadak dan sekolah tidak punya jaringan internet yang cukup untuk autopatching program UNBK, akibatnya server tidak berjalan," kata Heru melalui pesan tertulis, Senin (9/4).
Selain itu, pihak sekolah juga tidak memiliki proktor yang mampu menjalankan program UNBK dengan baik dan menanganani ganguan program UNBK. Karenanya masalah-masalah teknis masih terjadi.
Heru menduga, berbagai kendala teknis yang terjadi dan kesulitan yang dihadapi sekolah di berbagai daerah di Indonesia sama saja. Meski yang melapor ke posko FSGI hanya beberapa daerah saja, ini kemungkinan sampel dari permasalahan yang muncul saat UNBK.
"Di Jakarta saja, gangguan teknis sempat dihadapi oleh SMA Global Sevilla di Jakarta, sekitar 30 menit diduga jaringan internet bermasalah. Tapi berkat usaha terus-menerus yang dilakukan teknisi dan proktor, akhirnya UNBK baru bisa dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan berjalan lancar," kata Heru.
Untuk masalah mati lampu, lanjut di, terjadi di beberapa SMA seperti di SMAN 1 Jepon, Jepara. Di sekolah tersebut, pada awal-awal tes UNBK dimulai sempat terjadi mati listrik. Tapi sekolah sudah menyediakan genset, sehingga gangguan tersebut bisa secara cepat teratasi.
Lalu di daerah Garut Selatan, Heru menjelaskan, listrik padam hampir setengah jam ketika berlangsung sesi pertama. Selain listrik padam, sinyal juga hilang. Begitu juga, SMAN 2 Manggelewa NTB, server bitlocker listrik mati mendadak dan UPS tidak ada. Cadangan belum disinkron dan tidak di backup. Dia mengatakan, solusinya harus unlock server dan sinkron ulang.
Sementara itu di MA Al-Maarif Sukaraja, Mujur - Praya Timur, Lombok Tengah, kendala server tidak jalan akibat penangan VHD yang salah dan baru sinkron pukul 06.00 sore WITA. Akibatnya siswa semua harus ujian susulan mapel hari pertama.
Begitu juga di SMAN 2 Woja, sebelum sempat upload hasil ujian sesi kedua, proktor memakai server cadangan walaupun harus unlock dulu melalui provinsi. Baru bisa lanjut lagi sesi kedua pukul 15.00 WITA.
Adapun di MA Baburrizki masalahnya adalah server cheking terus. Solusinya dilakukan TV helpdesk ke kabupaten, dan baru bisa mulai pukul 12.00 WITA. "Ada beberapa sekolah lain yang juga menghadapi kendala teknis. Seharusnya hal tersebut bisa diantisipasi," kata dia.