REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Museum Perjuangan Yogyakarta menggelar kegiatan bertajuk Museum Perjuangan Expo 2018. Ini merupakan agenda tahunan yang telah diselenggarakan selama lima tahun terakhir. Tahun ini, gelaran Museum Perjuangan Expo mengusung tema Indonesia Adalah Kita. Kegiatan itu sendiri berlangsung selama lima hari mulai 2-6 Mei 2018 di Komplek Museum Perjuangan Yogyakarta.
Ketua Panitia, Zaimul Aza mengatakan, Museum Perjuangan Expo bertujuan mengonfirmasikan sejarah perjuangan bangsa kepada para generasi muda. Selain itu, demi menanamkan nilai-nilai kejuangan bangsa kepada generasi muda sebagai dasar membangun NKRI.
"Expo ini sekaligus melaksanakan peran dan fungsi museum sebagai lembaga pelestari sejarah budaya bangsa," kata Zaimul.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heore Poerwadi berharap, dengan diadakannya Museum Perjuangan Expo 2018 ini dapat meningkatkan animo generasi muda. "Animo generasi muda terhadap museum, mendekatkan museum kepada masyarakat umum," ujar Heroe.
Heroe mengaku prihatin, lantaran minat anak-anak terhadap musem semakin menurun. Terlebih, generasi muda lebih menyukai jalan-jalan ke mall, ketimbang menapak tilas perjuangan sejarah bangsa Indonesia di museum. Untuk itu, tidak hanya kesadaran anak muda yang ditingkatkan, museum harus pula memiliki kesadaran untuk melakukan pembenahan-pembenahan diri. Tujuannya, tidak lain agar museum lebih menarik minat masyarakat, terutama generasi muda.
"Museum perlu dilakukan pembenahan supaya menarik lebih banyak masyarakat," kata Heroe.