REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) M. Abduh mengakui adanya penurunan nilai Ujian Nasional (UN) SMA atau sederajat. Menurut dia, sekolah-sekolah yang baru beralih dari Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) ke UNBK cenderung mengalami penurunan nilai UN tersebut.
"Untuk hasil UN-nya sudah kami serahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi," kata Abduh kepada Republika, pekan lalu.
Meski nilai UN secara nasional menurun, kata Abduh, namun nilai integritas siswa secara nasional dinilai meningkat. Menurut dia, meningkatnya nilai integritas merupakan dampak positif dari pelaksanaan UNBK. Karena UNBK memang diyakini mampu meminimalisasi tindakan-tindakan kecurangan.
"Data empirik menyimpulkan hal tersebut (UNBK berhasil meminimalisasi kecurangan UN)," terang Abduh.
(Baca: Pemerintah Diminta tak Buru-Buru Jadikan UN Syarat Kelulusan)
Kendati begitu, hingga kini Kemendikbud masih terus menganalisa hasil UN jenjang SMA atau sederajat tersebut. Analisa tersebut, kata Abduh, nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi pendidikan di berbagai daerah.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu (28/4) kemarin, Mendikbud Muhajdir Effendy menyatakan, hasil UN siswa SMA/SMK terbilang sudah lumayan. Walau memang, kata dia ada beberapa mata pelajaran yang sedikit menurun.