Rabu 02 Jan 2019 17:44 WIB

FSGI: Semua Sekolah Harus Dilengkapi Denah Potensi Bencana

Sekolah miliki denah potensi bencana, pengetahuan cara berlindung dan tempat evakuasi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim (kiri)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menekankan pentingnya kelengkapan infrastruktur sekolah atau sarana yang menunjang terbentuknya kesadaran kebencanaan siswa. Jadi setiap sekolah harus memiliki denah potensi bencana, pengetahuan cara berlindung dan tempat evakuasi.

“Wajib ada di tiap sekolah hal demikian (infrastruktur penunjang kesadaran bencana), tanpa kecuali,” kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim kepada Republika, Rabu (2/1).

Dia mengaku sependapat dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan mengintegrasikan materi kebencanaan ke dalam penguatan pendidikan karakter (PPPK). Karena jika dijadikan satu mata pelajaran utuh dikhawatirkan akan membebani siswa.

“Jadi tidak perlu lagi ada mata pelajaran (kebencanaan) berdiri sendiri. Ini menambah beban siswa dan akan merombak kurikulum 2013 yang dampak turunannya sangat banyak,” jelas Satriwan.

Menurut dia selain diintegrasikan ke dalam PPPK, materi kebencanaan juga bisa diintegrasikan dengan mata pelajaran terkait serta menjadi Budaya Sekolah (Budaya Tanggap Bencana). Dan semua pihak mulai dari guru, siswa dan semua sivitas sekolah mesti diberikan pemahaman utuh  dan menyeluruh tentang pendidikan kebencanaan.

“Sosialisasi atau pemberian pemahana itu mesti rutin diberikan. Minimal 1 x dalam 1 tahun diberikan pelatihan (simulasi),” jelas Satriwan.

Sementara itu sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyayangkan, keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang hanya memasukkan pengetahuan kebencanaan pada pendidikan karakter. Seharusnya pengetahuan kebencanaan dibuatkan mata pelajaran khusus sehingga anak bisa lebih memahami tentang potensi dan mitigasi bencana.

“Gak cukup kalau hanya masuk pada pendidikan karakter. Harusnya ada mata pelajaran khusus yang mendalami kebencanaan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (31/12).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement