REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak dalam menjalankan program Digital Talent Scholarship (DTS). Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, sepanjang 2019, program DTS telah menyalurkan beasiswa kepada 25.000 orang.
Menurut dia, peserta terbagi ke dalam 4 jenis akademi yakni FGA, VSGA, Coding Teacher Academy (CTA), dan Online Academy (OA). Setiap peserta dibekali technical skill serta soft skill untuk menunjang perkembangan karier.
"Bahkan, Program DTS 2019 juga membantu peserta mencari kerja melalui coaching clinic dan platform Simonas Kominfo yang telah dimanfaatkan oleh setidaknya 90 perusahaan nasional untuk menyerap lulusan DTS," ujar dia di Jakarta, Selasa (17/12).
Menurut Johnny, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, salah satu faktor yang menjadi kunci untuk mendorong keunggulan kompetitif di era baru ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu, untuk Kebutuhan Talenta Digital Laporan World Bank tahun 2016 menunjukkan saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebesar 9 juta orang sepanjang tahun 2015-2030. Artinya, kata dia, ada pekerjaan rumah bagi Kominfo untuk menghasilkan rata-rata 600.000 orang talenta digital dalam satu tahun.
Guna memenuhi kebutuhan akan SDM di bidang digital, pada 2018 Kominfo mulai menginisiasi program DTA ini dengan memberikan beasiswa pelatihan keterampilan teknis bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk 1.000 orang peserta terpilih.
Untuk membuat program tersebut berkesinambungan, ujar dia, maka dibuatlah Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Fresh Graduate Academy (FGA) dan Vocational School Graduate Academy (VSGA) DTS untuk tahun 2020.
“Sambutan publik begitu luar biasa pada saat itu, salah satunya ditunjukkan dengan jumlah pendaftar sebanyak lebih dari 46.000 orang,” ujar Johnny.
Dia melanjutkan pada 2020, program DTS akan memberikan beasiswa untuk 50.000 peserta. Empat akademi akan dipertahankan, ditambah dengan Thematic Academy dan Regional Development Academy.
Dua akademi terakhir, ujar dia, merupakan upaya memberikan perhatian lebih besar pada kaum difabel, masyarakat di daerah terdepan, terpencil dan teringgal (3T), maupun masyarakat di berbagai kawasan prioritas pembangunan.
Johnny menyatakan, hal itu sebagai komitmen pemerintah untuk mengejar ketertinggalan ketersediaan talenta digital di Indonesia. “Ini komitmen Kementerian Kominfo untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang talenta digital. Tidak berhenti sampai di situ. Bahkan saya berkomitmen untuk lebih progresif di tahun-tahun yang akan datang akan melipat-gandakan jumlah penerima beasiswa,” ujarnya.
Dalam Program DTS 2020, tema pelatihan yang ditawarkan lebih beragam. Mulai dari Artificial Intelligence, Big Data Analytics, Cloud Computing, Cybersecurity, Internet of Things, dan Machine Learning. Dia melanjutkan, ada juga Programming, Graphic Design, Multimedia and Animation, dan Network Administration. Selain itu ada pelatihan Digital Policy, Digital Entrepreneurship, Digital Communication, Business Intelligence, Financial Technology, serta Blockchain.
Kolaborasi
Menurut Johnny, program ini mendapatkan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Riset dan Teknologi. “Program ini menunjukkan kolaborasi adalah sebuah kunci. Selama satu tahun terakhir dua kementerian itu membantu Kominfo untuk mencari berbagai terobosan pengembangan DTS. Saya rasa saat ini sudah bukan jamannya ego-sektoral, dan kita telah membuktikannya,” paparnya.
Dalam pelaksanaannya, Program DTS pada tahun 2019 didukung oleh 54 Perguruan Tinggi program DTS 2019 yang menjadi mitra Kementerian Kominfo. Tahun depan akan ada penambahan 34 Perguruan Tinggi mitra baru untuk penyelenggara DTS.
“Saya ingin mengucapkan apresiasi kepada 54 Perguruan Tinggi program DTS 2019 yang menjadi mitra Kementerian Kominfo dan berkontribusi besar dalam menyukseskan program di tahun ini. Saya juga menyambut dengan penuh kehangatan 36 Perguruan Tinggi mitra baru. Dengan demikian, Kementerian Kominfo akan memiliki mitra sebanyak 88 Perguruan Tinggi untuk penyelenggaraan DTS tahun 2020,” tutur Johnny.
Tak hanya itu, Program DTS juga didukung asosiasi bisnis dan profesi, startup lokal, dan perusahaan teknologi global. “Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dalam penyelenggaraan DTS 2020. DTS bukan semata program Kementerian Kominfo; DTS adalah sebuah ekosistem triple helix, di mana dunia akademik, swasta, dan pemerintah bersinergi dalam harmoni,” ujar dia.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook