Jumat 12 Feb 2016 12:55 WIB

Prospek Bertahannya Kawasan Sunda Kelapa Sebagai Kawasan Wisata

Sunda kelapa (ilustrasi)
Sunda kelapa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Ketika mendengar kata Kawasan Kota Tua Jakarta, pastinya sudah tidak asing di telinga warga Jakarta dan sekitarnya, karena kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang sedang digalakkan oleh pemerintah Daerah DKI Jakarta sebagai salah satu kawasan wisata bersejarah.

Kawasan Kota Tua Jakarta yang dikenal banyak orang biasanya hanya sekitar Museum Fatahillah dan sekitarnya, yang memang saat ini sudah cukup berhasil dengan kegiatan revitalisasinya. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pengunjung yang datang berkunjung di Kawasan Kota Tua Jakarta ini setiap harinya, terutama di hari libur, entah hanya untuk duduk-duduk santai menikmati suasana yang ada, bersepeda dengan sepeda sewaan yang disediakan di sana ataupun menikmati santapan kuliner yang beraneka ragam di kawasan tersebut.

Fenomena ini tentunya sangat memberikan dampak yang luar biasa baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dapat dilihat dengan banyaknya keperdulian masyarakat mengenai sejarah dan dampak negatifnya tentunya dapat dilihat dari akibat banyaknya kegiatan komersial yang informal sehingga menimbulkan masalah baru bagi pemerintah daerah DKI Jakarta untuk menertibkannya.

Menyelami daerah kawasan tua Jakarta, tentunya tidak hanya keberadaan Museum Fatahillah dan sekitarnya, karena bila dilihat dari istilah kawasan, maka Kawasan Kota Tua Jakarta tidak hanya meliputi kawasan Museum Fatahillah saja, namun lebih luas cakupannya sampai ke kawasan Sunda Kelapa baik pelabuhan Sunda Kelapa maupun kawasan permukiman Luar Batang.

Kawasan Sunda Kelapa, Jakarta yang merupakan bagian dari Kawasan Jakarta Kota Tua telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan konservasi di Jakarta. Sunda Kelapa merupakan nama awal dari Jakarta, dikenal sebagai kawasan pelabuhan di Jakarta. Sunda Kelapa dapat dikatakan sebagai tempat yang sangat penting karena kawasan ini adalah jantung kota Jakarta yang secara ekonomi segala aktifitasnya terpusat di kawasan ini.

Jika ditelaah lebih dalam, Kawasan Sunda Kelapa memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi kawasan wisata. Keberadaan banyaknya bangunan kolonial yang khas dan merupakan daerah bahari menjadikan kawasan ini memiliki potensi sebagai Kawasan Wisata Bahari. Sebagai bekas pusat pemerintahan zaman Belanda, Sunda Kelapa memiliki banyak bangunan tua khas kolonial, yang saat ini banyak sekali terbengkalai dengan kondisi yang memprihatinkan baik runtuh karena tuanya usia bangunan, maupun terselubung oleh semak belukar tebal yang dapat merusak konstruksi bangunan tersebut. Namun, setelah melakukan beberapa eksplorasi ke lapangan secara langsung, banyak sekali permasalahan yang ada pada Kawasan Sunda Kelapa ini yang patut menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah DKI Jakarta.

Sebuah kawasan bersejarah tentunya tidak akan berkembang dan bertahan jika tidak dikelola dan dilestarikan secara berkelanjutan. Hal ini yang menjadi "PR" bagi pemerintah daerah DKI Jakarta yang tentunya harus digarisbawahi juga menjadi tanggung jawab bersama baik masyarakat, pihak swasta maupun semua pihak yang berkepentingan dengan keberlanjutannya sebuah kawasan bersejarah. Sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi sebagai kawasan wisata, Kawasan Sunda Kelapa dapat direvitalisasi tentunya dengan menekankan pada beberapa hal yang dianggap menjadi tonggak keberhasilannya sebagai kawasan wisata terutama kawasan wisata bahari.  Beberapa permasalahan yang dapat ditelusuri diantaranya adalah Kawasan Sunda Kelapa ini dikenal dengan kawasan yang berpolusi, macet, tidak aman dan kumuh, belum adanya penghubung antara satu titik daerah wisata ke daerah wisata lainnya, minimnya sarana bagi para pejalan kaki sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan bagi pengunjung kawasan ini, kurangnya petunjuk wisata kawasan yang tentunya sangat penting dibutuhkan oleh para wisatawan khususnya wisatawan asing yang ingin mengeksplor kawasan Sunda Kelapa secara mandiri tanpa perlu pemandu wisata.

Kawasan Sunda Kelapa dapat menjadi kawasan wisata bahari yang menarik bila mendapatkan perhatian khusus dalam pengembangan kawasannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangannya diantaranya adalah dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung bagi para wisatawan baik domestik maupun asing yaitu dari mulai pusat informasi, papan-papan pemandu informasi, jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman sehingga wisatawan dapat berjalan kaki dari satu titik wisata ke titik wisata lain  tanpa perlu khawatir tertabrak kendaraan-kendaraan besar seperti kontainer yang berlalu lalang di sepanjang jalan kawasan Sunda Kelapa. Selain itu beberapa hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan memberikan suatu area pendukung seperti area parkir dan sirkulasi yang aman dan nyaman bagi pengunjung, daerah terbuka hijau sebagai pendukung untuk kegiatan berwisata dan juga fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat di dalam Kawasan Sunda Kelapa dan sekitarnya seperti menyediakan fasilitas wisata kuliner tradisional Jakarta ataupun wisata kuliner bahari yang dapat menjadikan kekhasan pada Kawasan Sunda Kelapa.

Sebuah kawasan wisata yang baik akan menjadikan sebuah kota berkembang dan terkelola dengan baik dan berkelanjutan. Dengan keberhasilan sebuah kawasan seperti Kawasan Wisata Sunda Kelapa yang memiliki potensi sangat baik dapat menjadikannya identitas kota Jakarta dan menjadi citra kota Jakarta yang positif di mata Indonesia maupun dunia. Dengan keberhasilan ini tentunya akan berdampak pada berbagai aspek diantaranya dapat meningkatkan ekonomi baik masyarakat, daerah maupun Negara, serta dapat meningkatkan sektor pariwisata dan budaya.

 

 Ari Widyati Purwantiasning dan Halida Agustini

(Arsitek, Dosen Jurusan Arsitektur FT Universitas Muhammadiyah Jakarta)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement