REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ari Widyati Purwantiasning (Arsitek & Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta)
Setiap orang memiliki pengalaman ruang arsitektural yang berbeda satu sama lain. Semua tergantung dengan interpretasi dari tiap orang yang mengalaminya. Interpretasi ilmiah tentang ruang itu sendiri telah melalui banyak perubahan dari waktu ke waktu.
Sejak dahulu sampai sekarang, pengertian ruang secara hakiki tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Hal ini tergantung dengan perkembangan pemikiran manusia mengenai alam semesta.
HP Berlage menyatakan bahwa tujuan dari sebuah penciptaan adalah seni ruang, yang merupakan esensi sebuah karya arsitektur. Ruang dapat diterjemahkan dalam skala mikro maupun makro. Salah satu contoh ruang arsitektural secara makro dapat diselami pada pengalaman ruang arsitektural Krefeld.
Apa yang dilakukan orang asing pada saat mendengar kata Krefeld? Kebanyakan orang akan berpikir tentang kain tenun, sutera dan tim sepakbola FC Bayer-Uerdingen. Namun beranjak dari kata Krefeld itu sendiri, sebenarnya banyak hal yang dapat diungkapkan darinya. Berbagai pengalaman ruang arsitektural Krefeld dapat dikupas dari berbagai sudut pandang.