REPUBLIKA.CO.ID,Sebagai bagian dari amal usaha persyarikatan Muhammadiyah, UMJ tidak hanya bertujuan melahirkan para sarjana tetapi juga mengemban amanah untuk mempersiapkan sarjana plus yakni menjadi pemimpin umat di masa mendatang guna mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah,” ujar Rektor UMJ Prof Dr Hj Masyitoh.
Namun, sebagai bagian dari bangsa, lanjut Masyitoh, UMJ juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaiknya kepada bangsa melalui kiprah para alumni, dosen dan unsur civitas akademika lainnya. “Saya bangga, saat ini sudah banyak alumni maupun dosen UMJ yang berkiprah sebagai pemimpin umat atau bangsa di berbagai level,” ujar guru besar pemikiran Islam itu.
Masyitoh saat ini menjabat sebagai salah seorang Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah. Selain itu, istri Chusnan Yusuf dan ibu empat orang anak itu juga memegang amanah sebagai Ketua Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Mitra Kementerian Pendidikan Nasional.
Sejumlah dosen UMJ dan para alumninya juga banyak berkiprah di masyarakat, baik dalam organisasi kemasyarakatan maupun dalam lembaga non pemerintahan lainnya dalam rangka pemberdayaan masyarakat madani (civil society). Kepedulian sosial, memang menjadi jati diri aktivis Muhammadiyah, sebagaimana diajarkan pendirinya KH Ahmad Dahlan melalui sosialisasi dan implementasi makna surat Al Ma’un yang menginspirasi untuk berkiprah dalam perbaikan umat (ishlahul ummah).
Dua orang alumni UMJ telah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membantunya dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Kedua orang itu adalah Drs. HM Yusuf Asy’ari, M.Si (alumni Magister Ilmu Administrasi) sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada KIB I dan Patrialis Akbar (alumni Fakultas Hukum) sebagai Menteri Hukum dan HAM pada KIB II, meski hanya 2 tahun. Selain menteri, sejumlah alumni UMJ juga menduduki posisi penting di pemerintahan.
Alumni UMJ juga ada yang menjadi kepala daerah, yakni Dede Yusuf (alumni Fakultas Teknik) yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat. Salah satu dosen tetap UMJ Prof Dr Irwan Prayitno tahun 2010 lalu terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat periode 2010-2015. Selain gubernur dan wakil gubernur, ada alumni dan dosen yang menjadi bupati dan wakil bupati. Misalnya Ir Darmansyah Husein (alumni Magister Administrasi) menjadi Bupati Belitung selama dua periode (2004-2008, 2008-2013). Sedangkan Indah Putri Indriani, SIP, MSi (dosen FISIP) kini cuti karena terpilih menjadi Wakil Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan (2010-2015). Tidak hanya di eksekutif, alumni UMJ juga banyak berkiprah di lembaga legislatif, baik di DPR RI maupun di DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Mereka pada umumnya memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan publik.
Selain di lembaga eksekutif dan legislatif, sejumlah alumni dan dosen UMJ juga menjadi tokoh nasional dengan menjadi anggota berbagai lembaga negara. Misalnya Endang Sulastri (dosen FISIP UMJ) menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2007-2012. KPU adalah lembaga penyelenggara pemilu, baik pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilu kepala daerah (pemilukada). Dosen FISIP yang lain, Susilahati, selama dua periode pernah menjabat sebagai anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebuah lembaga negara yang mengemban tugas mengawasi pelaksanaan perlindungan anak-anak Indonesia.
Dosen Fakultas Hukum dan mantan Direktur Pascasarjana UMJ Abdul Gani Abdullah saat ini menjabat sebagai salah seorang Hakim Agung di Mahkamah Agung. Sedangkan Alumni Fakultas Hukum tahun 1986 Rantawan Djanim saat ini dipercaya menjadi anggota Komisi Kejaksaan. Lembaga ini cukup penting karena bertugas mengawasi dan menilai kinerja dan perilaku para jaksa dan pegawai kejaksaan dalam menjalankan tugasnya. Alumni FH lainnya, Chaerul Huda (pakar hukum pidana), kini juga menjabat sebagai Penasehat Ahli Kapolri bidang hukum, yang juga sering menjadi saksi ahli dalam berbagai kasus pidana. (adv)
Universitas Muhammadiyah Jakarta