REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyepakati kerjasama pendirian Pusat Pendidikan Vokasi. Hal ini dilakukan keduanya saat melaksanakan reuni akbar, Sabtu lalu (27/7).
Bupati Kukar, Edi Damansyah hadir langsung untuk menandatangi nota kesepemahaman yang disaksikan oleh Mendikbud Republik Indonesia, Profesor Muhadjir Effendy. Lalu juga dihadiri Bupati Pasuruan M. Irsyad Yusuf yang juga ketua umum IKA UMM dan Rektor UMM, Fauzan.
Berdasarkan data statistik, sumber daya alam (SDA) berupa minyak dan gas (Migas) yang merupakan sektor penyumbang ekonomi terbesar yakni 63 persen. Namun demikian, belajar dari negara lainnya yang mengalami kemunduran karena hanya mengandalkan SDA. "
Sehingga menilai perlu paradigma baru dalam proses membangun," kata Edi.
Jika sumber daya yang tak terbarukan itu habis, sambung Edi, maka perlu menyiapkan sektor pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni melalui Pendidikan. Oleh sebab itu, kerjasama ini dianggap penting sebagai bentuk ikhtiar memajukan kualitas SDM Indonesia.
Selain pemanfaatan lahan eks-tambang dan aset bangunan, ruang lingkup kesepakatan juga melakukan pengembangan pusat pendidikan vokasi di beberapa bidang. Di antaranya agrokompleks, teknologi informasi dan komunikasi, pariwisata, kesehatan manajemen logistik, hingga, pengembangan ekonomi kreatif.
Pendirian dan pengembangan Pusat Pendidikan Vokasi dalam bentuk Politeknik ini memanfaatkan lahan dan aset eks-tambang milik Pemerintah Kukar. “Pemilihan lahan ini dimaksudkan agar stigma yang selama ini melekat di masyarakat bahwa lahan tambang yang sudah tak terpakai tak bisa dimanfaatkan lagi,” terang Edi.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan mengungkapkan, kerjasama ini bisa terjadi karena adanya peran aktif dari Ikatan Alumni UMM yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim). "Terima kasih atas segala kontribusi yang telah diberikan. Semoga silaturahmi ini semakin memperluas serta menguatkan kebermanfaatan para alumni di seluruh pelosok Indonesia,” kata Fauzan dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id.
Di kesempatan itu, Mendikbud RI, Profesor Muhadjir Effendy berpesan agar seluruh elemen bisa menanamkan budaya kerja atau Corporate Culture. Lalu juga kedisiplinan yang baik kepada generasi selanjutnya. Hal ini dimaksudkan menuju bangsa yang lebih baik.