Sabtu 08 Sep 2018 18:45 WIB

Dikunjungi Ma'ruf, Rabithah Alawiyah Tegaskan Tetap Netral

Kunjungan ini harus diartikulasikan sebagai silaturahim antarkomponen bangsa.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Habib Zen bin Smith.
Foto: Yasin Habibie/Republika
Habib Zen bin Smith.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Rabithah Alawiyah menegaskan alan tetap pada posisi netral walaupun telah dikunjungi bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin. Kiai Ma’ruf bersilaturahim dan berkunjung ke organisasi Islam Rabithah Alawiyah, Jumat (7/9). 

Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zen bin Umar Sumaith mengatakan Rabithah Alawiyah sebagai salah satu ormas Islam di Indonesia yang berdiri 90 tahun lalu menyambut baik kunjungan tersebut. Kedatangan Maruf Amin disambut hangat oleh ketua umum beserta jajaran pengurus DPP Rabithah Alawiyah.

Pertemuan tersebut merupakan kali kedua Kiai Ma'ruf bersilaturahim dengan organisasi resmi para habaib Indonesia itu. Dalam pertemuan tersebut, Habib Zen bin Umar Sumaith menegaskan Rabithah Alawiyah merupakan organisasi sosial-dakwah yang tidak berafiliasi politik ke manapun.

"Sesuai khittahnya, Rabithah Alawiyah tidak dalam posisi memberikan dukungan kepada pihak manapun, karena berdiri di atas kepentingan semua umat Islam dan bangsa Indonesia secara umum," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (8/9).

Karena itu, Habib Zen menegaskan kunjungan Ma'ruf Amin hendaknya tidak dipandang sebagai bentuk dukungan politik. Namun, ia mengatakan, kunjungan ini harus diartikulasikan sebagai sebuah silaturahim antarkomponen bangsa.

Ia juga mengutarakan, dalam waktu dekat, calon wakil presiden Sandiaga Uno juga telah dijadwalkan untuk bersilaturahim ke DPP Rabithah Alawiyah. "Rabithah Alawiyah terbuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahim,” ujar Habib Zen. 

Ia beralasan Rabithah Alawiyah tetap terbuka kepada siapapun karena semua bersaudara. "Bersaudara dalam Islam (ukhuwah Islamiyah) dan bersaudara dalam kebangsaan (ukhuwah wathoniyah)," kata Habib Zen. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement