Ahad 09 Sep 2018 19:16 WIB

Polisi Belum Simpulkan Penyebab Bus Masuk Jurang

Korban luka diharap menginformasikan apa yang dilihat ketika kecelakaan terjadi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Qommarria Rostanti
Bangkai bus yang masuk jurang di jalur Jalan Cikidang-Palabuhanratu Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukanumi berhasil dievakuasi Ahad (9/9) siang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Bangkai bus yang masuk jurang di jalur Jalan Cikidang-Palabuhanratu Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukanumi berhasil dievakuasi Ahad (9/9) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Korlantas Mabes Polri belum bisa menyimpulkan penyebab dari kecelakaan bus masuk jurang di jalur Cikidang-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hingga kini petugas gabungan dari Polres Sukabumi, Polda Jabar, Korlantas Polri, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih melakukan analisa dan penyelidikan.

"Sebelumnya kami turut berduka dan berharap keluarga bisa menerimanya," ujar Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Refdi Andri kepada wartawan di lokasi kecelakaan di jalur Cikidang Kampung Bantarselang, Kecamatan Cikidang, Ahad (9/9).

Petugas gabungan sudah diterjunkan sejak Sabtu (8/9). Mereka masih terus menganalisa peristiwa tersebut sejak kecelakaan terjadi. Korlantas Polri akan mendukung seluruh proses tersebut.

"Analisa itu dilakukan dengan baik untuk dapat menyimpulkan faktor penyebab yang bisa bermacam-macam seperti jalan, kendaraan, pengemudi atau manusia," kata Refdi.

Meski begitu, Refdi meminta tanggung jawab perusahaan bus yang mengalami kecelakaan. Sebab, kata dia, kondisi bus sangat menentukan keselamatan penumpang. Menurut Refdi, perusahaan harus memberikan jaminan keselamatan, kenyamanan, kepatutan, serta kesetaraan.

Refdi menyebut Polres Sukabumi, Polda Jabar, Kemehub, dan Korlantas Polri akan mendalami dan mencari faktor penyebab kecelakaan. Terutama, dengan mendalami saat kejadian dan setelahnya sehingga kesimpulan akan mendekati keakuratan.

"Jika memang ada dugaan tapi belum bisa disimpulkan, diharapkan dua hingga tiga hari atau dalam waktu cepat bisa disimpulkan penyebabnya," ujarnya.

Refdi berharap korban yang mengalami luka bisa menginformasikan apa yang dilihat, didengar, dan dialami sebelum, saat, serta setelah kejadian untuk mendapatkan kesimpulan akurat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement