REPUBLIKA.CO.ID, SAN MARINO -- Federasi Motor Internasional (FIM) sebagai pemilik gelaran MotoGP menghukum pembalap Moto2 Romano Fenati dengan dua kali larangan balapan. Hukuman tersebut terkait insiden mematikan yang dilakukan pembalap Italia tersebut terhadap pesaingnya, Stefano Manzi, saat gelaran Moto2 di Sirkuit San Marino, Ahad (9/9).
Dalam pernyataan resmi di laman MotoGP 2018, FIM memastikan Fenati tak akan ambil bagian dalam dua edisi lanjutan Moto2 di Sirkuit Aragon, Spanyol, dan Buriram, Thailand, pada pekan mendatang. “Fenati ditangguhkan dalam dua edisi mendatang setelah insiden bendera hitam yang terjadi di San Marino,” begitu pernyataan FIM, Ahad.
Gelaran Moto2 di San Marino, memang menampilkan kesengitan antara Fenati dan Manzi. Kedua pembalap asal Italia ini terlibat aksi saling kejar saat di lintasan. Namun saat putaran ke-23, aksi Fenati terhadap Manzi berakhir dengan naiknya bendera hitam. Fenati tertangkap kamera melakukan aksi berbahaya saat berusaha mengejar Manzi dengan nekat meraih tuas rem kanan pesaingnya ketika keduanya saling bersebelahan.
Aksi nekat Fenati tersebut sempat membuat Manzi mengalami gunjangan dan kehilangan kendali atas tunggungan dalam kecepatan di atas 100 km per jam. Namun pembalap 19 tahun tersebut dapat mengendalikan motornya dan membiarkan Fenati mengambil posisinya. Atas insiden tersebut, pengawas balap menaikkan bendera hitam terhadap Fenati lantaran melakukan aksi yang membahayakan. Pembalap 22 tahun itu pun didiskualifikasi.
Aksi berbahaya Fenati terhadap Manzi tersebut pun membuat geram para pembalap seniornya. Di jajaran pembalap MotoGP, Cal Crutchlow dari Inggris mengaku geram atas insiden tersebut. Cal meminta FIM menghukum Fenati lebih berat. “Dia (Fenati) seharusnya sudah tidak perlu lagi ada di setiap balapan motor. Apa yang ia lakukan sangat membahayakan pembalap lain,” kata dia.
Cal menambahkan, tanpa adanya insiden seperti Fenati dan Manzi, gelaran balapan Moto2 maupun MotoGP sudah berisiko menyabung nyawa. “Apa yang kami lakukan sudah cukup berbahaya di lintasan dan ia membuat pembalap lain berisiko mengalami kematian. Saya minta dia tidak berkompetisi lagi dan timnya seharusnya menendangnya keluar dari garasi.”