Selasa 11 Sep 2018 12:01 WIB

Tahun Baru Islam, Mufti Singapura Minta Muslim Welas Asih

Mufti Fatris mengajak Muslim menyebarkan kasih sayang.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Mufti Fatris Bakaram dari Singapura.
Foto: The Straits Times
Mufti Fatris Bakaram dari Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Mufti Fatris Bakaram mengatakan Muslim di Singapura harus merenungkan 50 tahun terakhir dalam mencapai impian mereka menjadi Muslim dan warga negara yang baik. Hal itu disampaikan Fatris dalam sebuah khutbah yang menandai dimulainya tahun baru Islam pada Senin (10/9) malam.

"Bergerak maju dalam 50 tahun ke depan dengan komunitas Muslim yang lebih berpendidikan dan makmur, saya harap kita tidak hanya akan lebih efektif mengatasi tantangan sosial saat ini, tetapi juga menjadi komunitas yang sumber daya dan keahliannya akan menjadi instrumen bagi warga Singapura pada umumnya," ujar Fatris.

Dilansir di The Straits Times pada Selasa (11/9), ia berbicara dihadapan lebih dari 1.200 Muslim yang telah berkumpul untuk ibadah malam di Masjid Al-Khair di Choa Chu Kang. Fatris menekankan, belas kasih dan melayani seluruh masyarakat, sejalan dengan tema perayaan Perjuangan dengan Keyakinan, Melayani dengan Welas Asih.

Penanggalan kalender Muslim mengikuti kalender lunar. Tahun baru Islam menandai hijrah atau migrasi Nabi Muhammad dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah pada tahun 622. Awal tahun baru Islam 1440 ini juga bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Dewan Agama Singapura yakni Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS).

"Mari kita bergerak bersama, sebagai sebuah tim, sebagai sebuah keluarga, dengan cinta dan kasih sayang sehingga kita bisa menyebarkan kebaikan kepada semua orang," kata Fatris yang merupakan otoritas Islam tertinggi di Singapura.

"Tantangan yang kita hadapi saat ini menuntut dari kita tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam melakukan kebaikan tanpa menunggu dan mengharapkan orang lain berbuat kebaikan kepada kita," lanjut dia.

Fatris juga menyampaikan ceramah pada acara 'Percakapan dengan Mufti' di Salam Singapore Community Festival pada Sabtu (8/9). Ia mendesak rekan-rekan Muslim untuk mulai mengajarkan belas kasih dalam keluarga mereka terlebih dahulu. Kemudian secara bertahap memperluasnya dengan berbuat baik kepada masyarakat luas.

Tahun baru Islam secara tradisional adalah liburan yang tenang, dengan waktu yang dihabiskan dalam doa dan kontemplasi, dan beberapa diantaranya memilih membuat resolusi pada hari itu. Festival tersebut bertujuan menyebarkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya Muslim.

Acara ini diselenggarakan bersama MUIS, Cluster Masjid Barat, dan Masjid Al-Khair. Dalam acara ini juga dihadiri Menteri Urusan Muslim dan Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Masagos Zulkifli, Menteri Senior untuk Pertahanan dan Urusan Asing Maliki Osman, Menteri Negara untuk Ketenagakerjaan dan Pembangunan Nasional dan MP untuk Chua Chu Kang GRC Zaqy Mohamad, serta Sekretaris Parlemen Senior untuk Pendidikan dan Pengembangan Sosial dan Asosiasi Keluarga Profesor Muhammad Faishal Ibrahim. Hadir pula Presiden MUIS Mohammad Alami Musa dan Kepala Eksekutif Abdul Razak Maricar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement