Rabu 12 Sep 2018 08:36 WIB

Indonesia-Vietnam Perkuat Kerja Sama

Keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam hal pemberantasan pencurian ikan ilegal

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Kapal Pengawas Perikanan (KP) HIU 04 berhasil menangkap 2 (dua) kapal perikanan asing (KIA) berbendera Vietnam di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) sekitar Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.
Foto: dok. KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Kapal Pengawas Perikanan (KP) HIU 04 berhasil menangkap 2 (dua) kapal perikanan asing (KIA) berbendera Vietnam di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) sekitar Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Vietnam berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama usai bertemu dengan Presiden Vietnam Trần Đại Quang di Istana Kepresidenan Vietnam, Hanoi.

"Dalam tiga tahun belakangan ini tren perdagangan kita cukup baik dan mencapai nilai USD 6,8 miliar. Kita ingin nantinya pada tahun 2020 perdagangan kita bisa mencapai USD 10 miliar," ujarnya, dikutip dari siaran resmi Istana, Rabu (12/9).

Salah satu upaya yang hendak dilakukan kedua negara ialah menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang saat ini masih terjadi. Termasuk ekspor produk otomotif Indonesia.

"Saya tadi telah meminta perhatian Presiden Trần Đại Quang agar hambatan-hambatan perdagangan dapat dihilangkan, termasuk produk-produk otomotif Indonesia," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan keinginan para investor Indonesia untuk mengembangkan investasinya di Vietnam. Investor Indonesia merupakan salah satu investor tertua dan pertama yang ada di Vietnam.

"Oleh sebab itu, tadi saya menitipkan kepada Presiden Trần Đại Quang untuk dapat melindungi investor Indonesia dan memberikan perlakuan yang adil dan baik," tambahnya.

Lebih jauh, Indonesia dan Vietnam juga akan meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang lainnya. Keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam hal pemberantasan pencurian ikan ilegal di perairan masing-masing dengan menandatangani joint communique IUU (illegal, unreported, and unregulated) Fishing.

Selain itu, Indonesia-Vietnam juga sepakat untuk mengintensifkan penyelesaian pembahasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kedua negara. Di bidang perdamaian, Presiden Joko Widodo juga menyinggung masalah Laut Tiongkok Selatan (LTS). Indonesia pun menyambut baik kemajuan dari proses negosiasi code of conduct di LTS.

"Saya menyambut kemajuan yang telah dicapai dalam perundingan code of conduct. Hal ini tentu akan berkontribusi besar dalam memastikan Laut Tiongkok Selatan menjadi kawasan yang aman, adil, dan damai," kata Jokowi.

Sebelum pernyataan pers bersama kedua pemimpin negara, dilakukan pertemuan bilateral yang dihadiri sejumlah menteri dari masing-masing negara. Dalam kesempatan itu, kedua negara telah menandatangani 2 nota kesepahaman yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo dan Presiden Trần Đại Quang.

Kedua nota kesepahaman tersebut yakni Rencana Aksi Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam 2019-2023 yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri Vietnam serta Komunike Bersama untuk memerangi penangkapan ikan ilegal dan mempromosikan tata kelola perikanan berkelanjutan yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam.

Turut hadir dalam pertemuan bilateral tersebut, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement