REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Mantan pemain sayap AC Milan Urby Emanuelson mengingat masa-masa indah saat ia membela I Rossoneri yang masih diperkuat oleh pemain-pemain legendaris, seperti Zlatan Ibrahimovic, Clerence Seedorf, Filipo Inzaghi, Nesta, dan Andrea Pirlo. Menurut pemain yang kini membela FC Utrecht di Liga Belanda itu, suasana latihan Milan sangat cair walaupun tim asuhan Massimiliano Allegri saat itu berisi pemain galak seperti Ibra dan Gattuso.
Gennaro Gattuso (kiri) bersama Zlatan Ibrahimovic.
Urby menceritakan suatu ketika di lapangan latihan Milanelo, Gattuso sangat marah. Ia mengucapkan kata-kata kasar yang tidak pantas. Ibra kemudian berinisiatif 'mengerjai' Rhino agar ketegangan mereda. Ia mengajak Thiago Silva dan beberapa pemain lain untuk mengangkat Gattuso dan menempatkannya ke dalam tempat sampah.
"Itu adalah hari yang sangat lucu. Gattuso saat itu bermulut besar. Lalu Ibra membuangnya ke tong sampah," kata Emanuelson dikutip dari Forza Italian Football, Kamis (13/9).
Setelah itu, kata mantan pemain Ajax Amsterdam itu, Gattuso kembali cair. Ia bahkan tidak tahan tertawa karena keusilan Zlatan.
Emanuelson menyebut memang banyak orang yang salah menilai tentang Ibrahimovic dan Gattuso. Orang lain mengira kebiasaan mereka yang kerap berkarakter temperamental di lapangan. Padahal tidak begitu di luar lapangan pertandingan. Hal itulah yang membuat keakraban tim Milan sangat harmonis. Apalagi Milan meraih scudetto Serie A Italia 2011.
Pemain sekaliber Pirlo sampai bercucuran air mata saat berpisah dengan rekan-rekan di Milanelo ketika ia akan pindah ke Juventus. Begitu juga yang disaksikan Emanuelson ketika sebagian besar pemain senior kompak hengkang dari Milan di pengujung musim 2011/2012.
Ibra, Silva, Nesta, Seedorf, Inzaghi, Zambrotta, sampai Van Bommel kompak meninggalkan Il Diavolo yang membuat suasana haru di Stadion San Siro. "Milan saat itu sangat kuat. Semuanya melakukan suatu hal yang besar," ujar Emanuelson.
Pemain yang kini sudah berusia 32 tahun itu berharap Gattuso yang kini melatih Milan dapat mengembalikan tim sekuat dulu. Ia yakin karakter kuat Si Badak bisa membuat semua pemain muda Milan bekerja disiplin.