REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Goenawan Mohamad menjadi salah seorang sastrawan yang mendapat Anugerah Sastera Mastera 2018 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Jumat (14/9) malam.
Keterangan tertulis KBRI Bandar Seri Begawan menyebutkan, penghargaan tersebut diberikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah, yang diwakili oleh Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Brunei Darussalam Mayjen (Purn) Dato Paduka Seri Haji Aminudin Ihsan bin Pehin Orang Kaya Saiful Mulok Dato Seri Paduka Haji Abidin kepada Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Pembinaan Sastra, Dr. Hurip Danu Ismadi, setelah Sidang ke-24 Majelis Sastra Asia Tenggara, mewakili Goenawan Mohamad yang berhalangan hadir karena sedang merilis novel terbarunya di Jakarta.
Dalam sambutannya yang dibacakan Hurip, Goenawan menyampaikan rasa terima kasih atas Anugerah Sastera yang menegaskan pertalian semangat kreatif antarbangsa-bangsa di kawasan. Goenawan selanjutnya berharap semangat kreatif itu dapat saling bersambut dan bergema di kawasan sebab dengan semangat kreatif, sejarah umat manusia dapat diselamatkan.
Penerima penghargaan tersebut dipilih oleh panelis Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia dan Thailand berdasarkan usulan dari masing-masing negara anggota. Selain Goenawan Mohamad, Sultan Brunei juga memberikan Anugerah Sastera Mastera kepada Abdul Aziz bin Juned dari Brunei, Ahmad Khamal bin Abdullah dari Malaysia dan Isa Kamari dari Singapura.
Sebagai penerima penghargaan, sastrawan ternama Indonesia tersebut berhak atas hadiah sebesar 10.000 dolar Brunei (setara Rp107 juta), penerbitan karya sastra ke dalam bahasa asing di negara anggota Mastera serta sertifikat penghargaan yang akan diserahkan oleh Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei.
Turut hadir dalam malam penganugerahan, Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko. "Saya tentunya ikut bangga atas penghargaan ini yang merupakan bentuk pengakuan komunitas sastra bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara, atas peran besar sastrawan kita, Goenawan Mohamad," kata Dubes Sujatmiko.
Anugerah Sastera Mastera adalah penghargaan yang diberikan oleh Majelis Sastra Asia Tenggara yang beranggotakan Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia dan Thailand bagi tokoh yang dianggap memberikan sumbangan signifikan dalam perkembangan kesusastraan bahasa melayu/Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Penerima Anugerah dari Indonesia sebelumnya yaitu Ajib Rosidi (2013), Sutarji Calzoum Bachri (2006), Prof. Dr. Budi Darma (2011) dan Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (2014).