REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembiayaan otomotif PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan total pembiayaannya tahun ini sebesar Rp 7,6 triliun. Perseroan optimistis dapat mencapainya karena industri otomotif pun membaik dibandingkan tahun lalu.
"Kita masih optimistis dan harus optimistis, apalagi total pembiayaan kita sampai Agustus 2018 ini sudah mencapai Rp 5 triliun lebih," ujar Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja di Jakarta, Selasa, (18/9).
Saat ini komposisi penjualan kendaraan MUF didominasi oleh mobil. Tepatnya, sebanyak 65 persen mobil dan 35 persen motor.
Lebih lanjut, kata dia, perseroan pun baru saja meluncurkan produk syariah yakni MUF Syariah. Dari total target di atas, sebanyak Rp 50 miliar di antaranya merupakan pembiayaan syariah.
"Untuk syariah kita belum targetkan besar karena baru mulai pasarkan pada Agustus lalu. Lalu sementar baru dipasarkan di delapan cabang MUF, ke depannya akan diperluas ke 111 cabang MUF lainnya," kata Stanley.
Untuk pembiayaan berbasis syariah tersebut, sementara MUF hanya menyediakannya untuk penjualan mobil sehingga belum berlaku untuk motor. "Hal itu karena kalau motor volumenya lebih banyak, funding kita belum terlalu banyak. Kalau mobil bisa kita pilih dari beberapa lokasi dulu. Kita sangat hati-hati dalam alokasikan funding," jelasnya.
Terkait kualitas pembiayaan, Stanley menyebutkan, saat ini nonperforming financing (NPF) MUF di atas satu persen. Ada sedikit peningkatan dibandingkan sebelumnya.
"Itu meningkat karena kemarin ada seasonal lebaran. Biasanya setiap tahun begitu," kata Stanley.
Meski begitu dirinya yakin sampai akhir tahun NPF bisa membaik. Bahkan Stanley menargetkan total NPF di 2018 di bawah satu persen atau sekitar 0,8 persen.