Rabu 19 Sep 2018 08:44 WIB

Mendendangkan Pilpres Ceria dan Damai

Polri memprediksi isu SARA tidak akan menjadi isu dominan dalam Pilpres 2018.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Mahfud MD  seusai berdiskusi  di  Gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Mahfud MD seusai berdiskusi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Andrian Saputra, Arif Satrio Nugroho

Sejumlah elite merespons positif seruan kampanye pilpres damai dan ceria. Dua kubu bakal calon presiden (capres) dan wakil presiden (wapres) bersepakat membangun nuansa kesejukan sebelum, saat, hingga pemilu tuntas.

"Gerakan Pemilu Ceria dapat menyejukkan suasana politik yang sempat memanas dengan adanya perang tagar," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, Selasa (18/9).

Menurut Arsul, seruan #2019PilpresCeria yang digagas Mahfud MD dan kawan-kawan juga akan berimbas pada meningkatnya partisipasi pemilih untuk pemilu tahun depan. Arsul yakin, langkah ini akan menekan angka golput dalam pemilu mendatang.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy turut merespons positif gerakan #2019PilpresCeria. Menurut Lukman, gerakan tersebut menjadi kreativitas untuk mendorong terciptanya pilpres yang damai.

"Bagus itu ceria tanpa black campaign," ujarnya.

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) turut mendukung penuh upaya segenap pihak, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemerintah, dan aparat TNI-Polri untuk terwujudnya penyelenggaraan pileg dan pilpres yang aman, damai, dan berkeadilan.

"Segenap elemen bangsa harus menyambut pesta demokrasi dengan penuh gembira, sukacita, dan berkeadaban," ujar Ketua Umum DPP IMM Najih Prastiyo.

Sementara itu, dari kubu Prabowo-Sandiaga, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya sikap yang sama, yaitu mendukung. Menurut PKS, pemilu yang akan diselenggarakan tahun depan merupakan pesta demokrasi yang memang seharusnya disambut dengan kegembiraan.

“Selain harus berlangsung secara luber (langsung, umum, bersih, dan rahasia) dan jurdil (jujur adil) juga harus dalam keadaan riang gembira. Namanya pesta tidak boleh ada yang kecewa atau sedih,” kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement