REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pasokan daya listrik dari pembangkit di wilayah Lampung berkurang setelah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang dan Tarahan rusak. Lampung mengalami defisit sebesar 172,01 megawatt (MW), sehingga berdampak pada pemadaman listrik bergilir di wilayah Lampung.
Sejumlah permukiman penduduk di Kota Bandar Lampung mengalami pemadaman menjelang waktu Maghrib selama tiga jam lebih pada Selasa (18/9) malam. Pemadaman terjadi pada beban puncak yakni sekitar pukul 18.00 sampai 20.30 WIB. Warga terpaksa menyiapkan lilin, lampu emergensi, dan mesin generator untuk menerangi rumah dan kantor.