Kamis 20 Sep 2018 17:03 WIB

Penghematan Listrik Yogya Dipaparkan di Konferensi Energi

Usaha ini sejalan komitmen pemkot untuk mendukung program langit biru.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Foto: Antara/Regina Safri
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menjadi salah satu narasumber The 2nd Indonesia Energi Efficiency and Conservation Converence and Exhibition 2018. Forum itu digelar Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia.

Gelaran mendapat dukungan Kementerian ESDM dan International Energy Agency. Pada sesi pertama, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, hadir bersama beberapa pembicara lain dari dalam dan luar negeri.

Wali Kota Toyama Masashi Mori, Wali Kota Bandar Aceh Aminullah, dan Ignesjz Kemalawarta dari Sinar Mas Land, Maryoko Hadi Menteri dari Kementerian PUPR, dan Maria Vourelma dari Swedish Energy Agency.

Developing Smart and Sustainable Cities atau Pengembangan Kota Cerdas dan Berkesinambungan jadi fokus utama pembahasan. Haryadi mengangkat makalah yang berjudul Energy Efficiency, Environment Frendly, Street Lighting.

Ia menjelaskan upaya-upaya Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman (PUPKP) menghemat penggunaan listrik. Utamanya, mengurangi konsumsi listrik dengan Program Penerangan Jalan Hemat Energi.

Ada pula PJU Protokol, PJU Kampung, dan PJU Lingkungan. Haryadi menekankan, usaha ini sejalan komitmen Pemkot Yogyakarta untuk mendukung program langit biru untuk mengurangi emisi gas buang.

"Pemkot Yogyakarta juga melakukan strategi mengidentifikasi pemasangan kabel lampu jalanan oleh warga dan merencanakan pembangunan penerangan jalan umum lingkungan," kata Haryadi.

Pemkot Yogyakarta turut menginstalasi kembali PJU lingkungan, dan mengoordiansi PLN serta masyarakat. Pemkot memonitor, memelihara, memperbaiki PJU lingkungan, dan membuat standardisasi instalasi meteran listrik.

Hal itu diterapkan kepada semua penerangan jalan untuk mengukur jumlah pajak PJU dan tagihan listrik. Ada pula jadwal yang dengan cara itu Pemkot telah berhasil mengefisiensi konsumsi pemakaian listrik secara signifikan.

Konferensi turut didukung (Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). IEEE terdiri dari insinyur, ilmuwan, ilmuwan komputer, pengembang perangkat lunak, profesional teknologi informasi, fisikawan, dokter medis, dan lain-lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement