Jumat 21 Sep 2018 09:13 WIB

Gerakan Tukar Dolar AS untuk Stabilkan Rupiah

Forkas Jatim menukarkan 50 juta dolar AS terhadap rupiah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Dolar AS
Foto: M Syakir/Republika
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur melaksanakan gerakan bersatu menguatkan rupiah dengan cara menukarkan dolar Amerika Serikat yang dimiliki terhadap rupiah di Hotel Majapahit, Surabaya, Kamis (20/9). Ketua Forkas Jatim Nur Cahyadi secara simbolis menukarkan 50 juta dolar AS terhadap rupiah, yang langsung diterima oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah.

"Kita coba kita colect teman-teman kita gugah semangat mereka. Karena situasi seperti ini (melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) memang tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Akhirnya terkumpul sekitar 50 juta dolar AS," kata Nur Cahyadi di sela acara.

Nur Cahyadi berkelakar, terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membuat banyak pengusaha di Jatim sulit tidur. Terutama, para pengusaha yang bergerak di sektor pengolahan, seperti sepatu, tekstil, dan lainnya yang bahan-bahan utamanya banyak diekspor dari luar negeri.

"Ini tentunya tidak bisa terlalu lama. Kalau rupiah ini lama-lama lemah, khawatir BI menaikkan suku bunga pinjaman. Ini menjadi beban tersendiri bagi rekan-rekan pengusaha," ujara Nur Cahyadi.

Maka dari itu, lanjut Nur Cahyadi, Forkas Jatim bergandengan tangan dan membulatkan sikap untuk melepas dolar yang dimiliki. Harapannya, meskipun uang dolar yang terkumpul hanya sebesar 50 juta dolar AS, bisa berkontribusi dalam upaya menstabilkan nilai tukar rupiah.

Nur Cahyadi berharap, gerakan tersebut bisa menjadi rangsangan bagi pengusaha di daetah lainnya, untuk melakukan gerakan serupa. Sehingga para pengusaha tersebut lebih mencintai rupiah, dan tidak malah memanfaatkan momen pelemahan nilai tukar rupiah, dengan menahan uang dolar AS yang dimiliki.

"Ini diharapkan bisa memberikan daya dorong untuk teman-trman semua. Sehingga tidak malah menahan dolar AS mereka," kata Nur Cahyadi.

Nur Cahyadi juga berharap, lewar gerakan tersebut bisa menyuarakan agar para pengusaha mau mengurangi penggunaan bahan impor dalam produksinya. Baik itu sebagai bahan baku maupun hanya bahan penunjang lainhnya.

"Jadi kita imbau untuk menggunakan produk-produk dalam negeri saja. Sehingga impornya bisa ditekan, kemudian ekspornya kita genjot," kata Nur Cahyadi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengaku terharu dan sangat mengapresiasi langkah yang diambil Forkas Jatim untuk menukarkan dolar AS yang dimilikinya. Menurutnya, sikap tersebut merupakan sikap patriotis yang harus ditularkan kepada pengusaha-pengusaha lainnya.

"Ini suatu hal yang menunjukan patriotisme yang harus kita teruskan. Karena uang rupiah adalah uang kita, kebanggaan kita semuanya," kata Difi.

Difi pun berpendapat, milai 50 juta dolar AS yang ditukarkan Forkas Jatim adalah jumlah yang cukup besar. Dia pun menyatakan, langkah yang dilakukan Forkas Jatim akan sangat membantu BI dalam upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko yang juga hadir dalam acara tersebut turut mengapresiasi langkah yang diambil Forkas Jatim. Karena dengan kesadarannya, tanpa ada imbauan muncul sebuah gerakan yang positif, yakni untuk mau menukarkan dolar AS yang dimiliki terhadap rupiah.

Dia pun meyakini gerakan ini akan memberikan inspirasi, bahkan motivasi kepada pengusaha-pengusaha yang ada di daerah lain. "Jawa timur telah memelopori sebuah gerakan positif sebagai salah satu moral oblghation untuk ikut berpartisipasi agar nilai rupiah tetap bisa stabil, bahkan turun lagi," kata Moeldoko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement