REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Gelandang Inter Milan Joao Mario mempertanyakan sikap Interisti yang tidak respek kepadanya. Saat memasuki bench di Stadion Giuseppe Meazza beberapa hari lalu, pemain asal Portugal itu justru mendapatkan siulan pertanda ejekan terhadapnya.
"Saya tidak tahu kenapa penggemar seperti itu kepada saya. Apakah ada bahasa tubuh saya yang salah? Saya tidak tahu," kata Mario dikutip dari Football Italia, Jumat (21/9).
Tapi mantan pemain Sporting Lisbon tersebut tak mau menyimpan dendam kepada fan Inter. Mario malah bertekad mengubah sikap itu dari ejekan menjadi tepukan tangan meriah sebagai tanda dukungan.
Mario datang ke Inter sejak Juni 2016. Saat itu, ia baru saja berlabel pemain sukses membawa Portugal juara Piala Eropa.
Tapi musim pertama Mario di Inter kurang impresif. Hal itu berdampak di musim berikutnya. Mario mulai banyak dicadangkan. Di paruh kedua musim 2017/2018, Mario dipinjamkan ke West Ham United. Awalnya West Ham berjanji akan mempermanenkan Mario di akhir musim. Tapi klub Inggris itu tidak menyanggupi biaya transfer kepada Inter.
Musim ini, Mario harus bertahan di Inter yang sudah tidak lagi berharap akan kehadirannya. Ia gagal pindah ke Real Betis juga karena klub peminat tidak sanggup dengan tuntutan gaji.
Sekarang, Mario ingin berlatih menjaga kemampuan sembari menanti kesempatan tampil dari pelatih Inter Luciano Spalletti. "Saya hanya perlu improvisasi," jelas dia.