REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 22 kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat menyatakan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, pada Pemilu Presiden 2019. Dukungan bersifat pribadi bukan secara kelembagaan.
"Dukungan ini secara pribadi, bukan secara kelembagaan dari bupati/wali kota atau wakil bupati/wakil wali kota," kata Dedi Mulyadi, Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi Widodo atau Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, di Bandung, Jumat (21/9).
Dia mengatakan hanya ada lima kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat yang tidak mendukung pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Yakni kepala daerah Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kota Bandung dan Kota Depok.
Ia juga akan terus berkomunikasi dengan kepala daerah yang diusung oleh partai oposisi seperti Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana agar menjatuhkan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf. "Saat Bu Cellica mencalonkan diri sebagai Bupati Karawang saya mendukungnya secara personal dan menang. Wajar jika saat ini saya ajak dia secara personal," kata dia.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang fokus melakukan konsolidasi internal kelembagaan untuk pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf. "Hari ini selesai dari aspek administrasi kita berkirim surat ke KPU Jawa Barat terkait susunan tim kampanye, seperti bendahara tim kampanye yang dijabat oleh Pak Waras. Jadi, regulasi mulai berjalan hari ini," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga akan fokus menggerakkan aspek sosial kultural atau pendekatan kerakyatan berbasis kebudayaan yakni dengan merekrut sejumlah tokoh masyarakat, seniman, budaya di Jawa Barat untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Ia mengatakan susunan Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan capres dan cawaprew Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat juga menempatkan tokoh dan figur publik terkemuka.
Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani langsung oleh Erick Thohir selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja dan sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja, Hasto Kristiyanto. Pada dewan penasihat tercantum tokoh senior Jawa Barat yang juga mantan Gubernur Jabar Solihin GP alias Mang Ihin dan Danny Setiawan.