REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Wilayah Persekutuan Malaysia melarang penggunaan sedotan minuman dari plastik. Aturan ini terhitung 1 Januari 2019 di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan.
"Terhitung 1 Januari 2019 penggunaan sedotan minuman plastik akan dilarang di semua toko penjual makanan dan minuman untuk mengurangi pencemaran akibat plastik dan memelihara alam sekitar," ujar Sekjen Kementerian Wilayah Persekutuan, Datuk Seri Adnan Md. Ikhsan di Kuala Lumpur, Jumat (21/9).
Dia mengatakan waktu untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terutama pedagang akan dilaksanakan hingga 2020, sebelum tindakan penegakan undang-undang dilaksanakan sepenuhnya.
"Kita akan menggunakan undang-undang yang sama seperti penggunaan produk dari biodegradasi yaitu tas plastik dan bekas makanan terhadap pedagang yang didapati melanggar peraturan boleh didenda tidak melebihi RM 1,000," katanya.
Adnan menjelaskan kementerian dalam proses untuk memasukkan larangan penggunaan penyedot minuman plastik sebagai salah satu dari syarat permohonan dan pembaruan izin perdagangan.