Sabtu 22 Sep 2018 02:59 WIB

PKB Harapkan Nomor 1 Jokowi, Berefek di Pileg

Kampanye PKB jauh lebih mudah, lebih gampang.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Relawan Jokowi-Ma'ruf meneriakkan yel-yel pasca KPU menetapkan pasangan yang mereka dukung mendapat nomor urut satu.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Relawan Jokowi-Ma'ruf meneriakkan yel-yel pasca KPU menetapkan pasangan yang mereka dukung mendapat nomor urut satu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyebut nomor urut 1 untuk Jokowi-Maruf Amin akan berimbas pada PKB di pemilu legislatif (pileg). Jokowi-Maruf Amin yang mendapat nomor urut 1 sama seperti PKB yang mendapat nomor parpol 1 di pileg.

Penyelenggaraan pemilu presiden (pilpres) yang serentak dengan pileg, menurut Karding, semakin menguntungkan bagi PKB.

"Alhamdulillah dengan nomor 1 ini, kampanye PKB jauh lebih mudah, lebih gampang. Mudah-mudahan ada berkahnya dari nomor satu ini, menyatukan dukungan PKB ke Pak Jokowi lebih mudah," kata Karding kepada wartawan, Jumat (21/9).

Walaupun ia menyadari pada penomoran paslon pilpres kali ini, KPU menambahkan angka nol di depan nomor urut parpol. Namun Karding tetap yakin efek Jokowi akan berimbas ke elektabilitas dan keterpilihan PKB di pilpres dan pileg yang serentak nanti.

Bla ada yang disebut Coat Tail Effect, yakni efek paslon (capres atau cawapres) yang juga kader parpol, pada elektabilitas partainya. Karding menyebut dengan Jokowi-Maruf Amin 01 dan PKB 1, ini adalah number effect.

"Ya jadi satu kali lagi untuk Pak Jokowi, satukan Indonesia untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum RI telah menyelenggarakan proses pengundian nomor urut peserta Pemilu 2019, pada Jumat (21/9) malam. Pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh nomor urut satu (01) sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh nomor urut dua (02). Penambahan nol di depan nomor urut paslon agar masyarakat tidak bingung karena pilpres dan pileg akan dilakukan berbarengan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement